Nunukan (ANTARA Kaltim) - Warga di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kaltim, pada tahun 2012, terdeteksi terbanyak menderita gelaja penyakit malaria, ujar staf Bidang Penanggulangan Masalah Penyakit dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Suriani.
Gejala penyakit malaria itu karena disebabkan oleh dua jenis nyamuk yakni anopheles sundaicus dan an balabacensis, ujar Suriani di Nunukan, Jumat.
Ia mengatakan bahwa dari 4.650 orang yang terdeteksi mengalami gejala penyakit malaria di Kabupaten Nunukan, 4.245 orang di antaranya berada di Desa Sei Nyamuk dan Aji Kuning Pulau Sebatik.
Namun, lanjut dia, dari 4.650 orang tersebut terdapat 412 orang yang terdeteksi positif menderita penyakit malaria yang sebagian besar terdapat pada kedua desa di Pulau Sebatik yakni 305 orang.
Warga yang terdeteksi positif menderita penyakit malaria sepanjang 2012 merupakan laporan hasil penanganan 12 puskesmas yang berada di Kabupaten Nunukan, sebut Suriani.
Jumlah warga yang positif menderita penyakit malaria lainnya tersebar pada 10 wilayah yakni dari Puskesmas Nunukan dua orang, Puskesmas Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan, dua orang, Puskesmas Setabu, Kecamatan Sebatik Barat, 56 orang, Puskesmas Pembeliangan, Sebuku, sebanyak 15 orang.
Kemudian dari Puskesmas Sanur, Kecamatan Tulin Onsoi, satu orang, Puskesmas Atap, Kecamatan Sembakung, 31 orang, Mansalong, Lumbis, satu orang. Sementara Puskesmas Seimanggaris 52 orang dan Puskesmas Long Bawan dan Long Layu tidak ada.
Secara terpisah, Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Penyakit dan Bencana Dinkes Nunukan dr M Tololiu di Nunukan menjelaskan, warga yang dideteksi menderita gejala penyakit malaria maupun yang dinyatakan positif disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitarnya yang tidak terawat dengan baik.
Menurutnya, untuk mengantisipasi penyebaran virus penyakit malaria tergantung dari kesadaran masyarakat untuk senantiasa membersihkan lingkungan tempat tinggalnya khususnya titik-titik yang digenangi air termasuk wadah penampungan air bersih yang dikonsumsi setiap hari.
Selanjutnya, M Tololiu menegaskan, penyebab penyakit malaria adalah nyamuk sehingga Dinkes Nunukan telah melakukan langkah antisipatif dengan membagikan kelambu kepada warga yang berada dilokasi yang ditemukan banyak menderita gejala penyakit malaria serta dengan melakukan fogging.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir penyakit Kementerian Kesehatan RI yang melakukan penelitian di Pulau Sebatik tahun 2012 menemukan terdapat jenis nyamuk yang menjadi penyebabnya yakni anopheles sundaicus di daerah pantai dan an balabacensis di wilayah pedalaman berbukit.
"Jadi, penyebab penyakit malaria di Pulau Sebatik sehingga banyak warga yang terdeteksi mengalami gejala penyakit malaria maupun yang positif karena kedua jenis nyamuk ini," katanya. (*)