Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Masyarakat kampung Merasa Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, masih harus menunggu pemanfaatan jembatan gantung yang sedang dibangun, karena sampai saat ini jembatan tersebut belum selesai.
Menurut Camat Kelay Ibnu Hajar, Rabu (2/1), target penyelesaian jembatan itu pada Desember 2012.
"Namun setelah Desember berakhir memupuskan harapan masyarakat setempat untuk menikmati hasil pembangunan yang sejak dulu didambakan," katanya.
Ia mengatakan, jembatan gantung itu mulai dibangun sejak awal 2012, tapi sampai saat ini belum selesai. "Seharusnya sudah selesai tapi kita tidak tahu apa kendalanya, sementara tahun anggaran sudah berakhir," kata Ibnu lagi.
Mewakili masyarakat Merasa yang sangat membutuhkan infrastruktur jembatan, Ibnu mengharapkan proyek tersebut dapat segera selesai secepatnya guna memudahkan aktivitas masyarakat Merasa yang sampai saat ini masih menggantungkan aktivitas penyebarannya menggunakan perahu ketinting.
Ia mengatakan, dengan terbangunnya jembatan itu, diharapkan dapat lebih mempersingkat waktu menyeberangi sungai Kelay yang cukup luas, di samping lebih aman dan murah.
Keterkaitan dengan Desa Wisata yang dicanangkan di Kampung Merasa yang dikenal memiliki banyak objek berpotensi namun masih minim pengelolaan dan terkendala infrastruktur.
Sebelumnya ada aktivis dari Jerman dan Prancis yang melakukan penelitian di sebuah objek potensial wisata Merasa.
Ibnu meminta Pemkab khususnya Dinas kebudayaan dan Pariwisata Berau mengarahkan perhatiannya ke wilayahan Kelay khususnya Merasa.
"Itu harapan kami jadi jangan hanya kelautan saja, tapi daerah hulu juga," sambung Ibnu.
Target 2013, Kecamatan Kelay akan lebih fokus pada pengembangan potensial yang sudah menjadi usaha masyarakat seperti pertanian dan diselaraskan dengan pengembangan objek wisata.
Sementara itu, Ketua DPRD Berau, Hj Elita Herlina, mengakui belum adanya jembatan penghubung menjadi salah satu kendala yang menghambat perkembangan Merasa saat ini.
"Itu yang jadi penghambat perkembangan ekonomi Merasa, termasuk kendala pengembangan wisata di sini," kata Elita saat melihat proyek jembatan bersama Camat Kelay.
Warga Merasa saat ini berjumlah 1.187 jiwa yang terbagi dari 5 RT rata-rata berprofesi sebagai petani.
Hasil pertanian itu yang belum dapat dimaksimalkan lantaran belum maksimalnya infrastruktur jalan dan jembatan penghubung. Hasil pertanian lebih banyak dikonsumsi sendiri dan dalam jumlah terbatas mengingat tidak berimbanganya antara biaya produksi dengan ongkos transportasi jika dipasarkan ke Kota Tanjung Redeb.
"Semoga saja dengan adanya jembatan itu nanti dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat," ujar Elita. (*)