Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada kabupaten/kota mendapat acungan jempol dari pihak terkait di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) karena hingga Oktober ini tingkat perekaman KTP elektronik (KTP-el) sudah mencapai 99,46 persen.
"Untuk perekaman KTP-el di Kaltim, dari 2.582.019 wajib KTP, jumlah yang telah melakukan perekaman sebanyak 2.534.506 jiwa atau 99,46 persen," ujar Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Halda Arsyad di Samarinda, Selasa.
Jumlah yang dirangkum dari 10 kabupaten/kota di Kaltim ini, ada daerah yang sudah menuntaskan perekaman 100 persen, kemudian ada yang masih rendah, yakni di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang baru tercapai 84,45 persen.
Menurutnya, Dinas Dukcapil Kabupaten Kutim memiliki jumlah wajib KTP sebanyak 293.413 jiwa. Dari jumlah ini, mereka yang sudah merekam sampai dengan 16 Oktober sebanyak 244.164 jiwa.
Ini berarti masih ada 49.249 jiwa wajib KTP yang belum merekam, sehingga hal ini harus menjadi perhatian pihak terkait di Kutim karena pada 9 Desember adalah jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
Ia juga mengatakan bahwa pada cakupan kepemilikan akta kelahiran, saat ini jumlah anak dengan usia 0-18 tahun di Provinsi Kaltim yang tercatat sebanyak 1.178.643 jiwa.
Dari jumlah ini, mereka yang telah memiliki akta kelahiran sebanyak 1.219.384 atau mencapai 103,46 persen, sehingga angka ini pun sudah melampaui dari target nasional yang sebesar 95 persen.
Sementara untuk cakupan Kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA) pada anak usia 0-17 tahun kurang 1 hari se Kaltim berjumlah 1.117.270 jiwa.
Dari jumlah ini, mereka yang telah memiliki KIA sebanyak 287.533 jiwa atau sebanyak 37,90 persen, sehingga capaian ini pun sudah melampaui target nasional sebesar 20 persen. Namun demikian, hal yang perlu menjadi catatan dan perlu dikejar kepemilikan KIA adalah kabupaten/kota yang cakupannya belum mencapai 20 persen.
"Kabupaten/kota yang tingkat kepemilikan KIA masih rendah itu adalah Kabupaten Kutai Kartanegara yang baru terealisasi 11,70 persen, Kabupaten Kutim 18,30 persen, Kota Samarinda 9,62 persen, dan Kabupaten Kutai Barat tercatat 18,64 persen," ucap Halda.