Samarinda (ANTARA) - Polresta Samarinda, Kalimantan Timur melakukan pembongkaran makam jenazah balita Ahmad Yusuf Ghazali (4), di Pemakaman Umum (TPU), Jalan Damanhuri, Kecamatan Sungai Pinang, Selasa.
Pembongkaran makam tersebut dilakukan untuk keperluan autopsi, untuk memastikan penyebab kematian Yusuf hingga saat ini masih simpang siur.
Selama kurang lebih dua jam, aparat kepolisian bersama dengan Tim Inafis Mabes Polri yang dipimpin Kombes dr Sumy Hastry terus bekerja melakukan proses autopsi pada jenazah balita yang ditemukan tewas tanpa kepala itu.
Setelah usai, tim kepolisian kembali menggotong kantong mayat kuning berisikan jenazah Yusuf untuk kembali dikebumikan di liang lahatnya.
Kapolresta Samarinda Kombes Arief Budiman menuturkan rangkaian autopsi selama lebih kurang dua jam ini, berjalan lancar tanpa hambatan.
Sedangkan dari hasil autopsi lanjutan ini, kata Arief, Tim Inafis diketahui membawa beberapa potong tulang sisa mendiang Yusuf untuk diteliti lebih lanjut.
"Sampel itu dibawa ke mabes untuk ditindaklanjuti dan mencari kebenaran penyebab kematian," ujar Arief.
Sedangkan untuk sampel tulang yang dibawa, ujarnya lagi, Tim Inafis mengambil sedikitnya dua potongan tulang, salah satunya adalah tulang pangkal leher mendiang Yusuf.
Terkait hasil pemeriksaannya, Arief belum mengetahui pasti kapan akan diumumkan oleh Mabes Polri.
"Secepatnyalah, kita tunggu. Nanti akan kami sampaikan kalau sudah keluar," katanya lagi.