Berau, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, memanfaatkan lahan eks perkebunan kelapa sawit seluas lebih dari sejuta hektare (ha) untuk ditanami jagung, guna mendukung program ketahanan pangan yang dicita-citakan pemerintah pusat.
"Penanaman jagung tahap awal di Januari ini bersinergi dengan berbagai pihak, yakni Kementerian Pertanian, Polri, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Perum Perhutani, Inhutani, sektor swasta lain, dan para petani," ujar Bupati Berau Sri Juniarsih Mas di Tanjung Redeb, Kamis.
Untuk lahan sejuta ha di eks perkebunan kelapa sawit yang diubah menjadi kebun jagung tersebut merupakan kawasan eks lahan sawit PT Kuala Lumpur Kepong Berhad (KLK) Group, berlokasi di Kecamatan Gunung Tabur.
Bupati menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat tani dalam mengembangkan sektor pertanian, karena pelaku utama dalam memproduksi bahan pangan adalah petani.
"Pemkab Berau memiliki komitmen melakukan optimalisasi sumberdaya kerakyatan dan kearifan lokal dalam memanfaatkan lahan pertanian berkelanjutan, untuk mewujudkan pertanian berbasis teknologi yang diharapkan meningkatkan produktivitas pertanian,” katanya.
Hal ini menjadi perhatian karena ketahanan pangan menjadi prioritas utama sebagai komitmen pemerintah daerah untuk menjangkau sektor pertanian yang berkualitas, dengan harapan dapat mengurangi impor pangan.
Dalam hal ini, lanjut Sri Juniarsih, pembangunan sektor pertanian dilakukan kerja sama dengan pemerintah pusat dan pihak lain, kemudian melakukan pendampingan bagi petani dalam penerapan teknologi pertanian baik untuk menggarap maupun memperluas lahan tanam, bahkan hingga pemasaran.
Sementara Kapolres Berau AKBP Khairul Basyar saat seremoni penanaman jagung dua hari lalu menyampaikan, sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Polri turut berkontribusi karena sumber daya yang dimiliki memiliki potensi besar untuk peningkatan produksi pertanian.
"Dalam hal ini Polri melaksanakan empat program utama, yaitu program pekarangan bergizi, program pemanfaatan lahan produktif, program pengawasan distribusi, serta program rekrutmen personel dengan kompetensi pertanian, peternakan, perikanan, gizi, dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu pihaknya berkomitmen mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan, diantaranya saat ini menjalin kerjasama bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan, sehingga hal ini juga akan membawa perubahan positif bagi petani.