Jakarta (ANTARA) - Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) menjadi destinasi wisata malam dadakan yang ramai dikunjungi warga lokal pada Jumat dini hari, setelah lokasi itu menjadi salah satu titik ricuh pada 21-22 Mei.
Mereka asyik berswafoto dan berburu kuliner yang dijajakan pedagang keliling di sekitar kawasan tersebut. "Jakarta jarang sepi begini, bisa lihat kantor-kantor kementerian dan gedung Bawaslu yang kemarin sempat ramai," kata Nurman, salah seorang warga saat ditemui di samping gedung Bawaslu RI, Jakarta, Jumat dini hari.
Nurman mengungkapkan kondisi ruas jalan yang dipasang barikade kawat berduri menyuguhkan pemandangan unik dan menarik saat diabadikan lewat kamera. "Tadinya jenuh di tempat kost, lalu memutuskan main ke sini lihat sisa kericuhan yang diberitakan media," ujarnya.
Sebelum peristiwa kericuhan 22 Mei 2019, kawasan kantor Bawaslu yang berlokasi di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat merupakan lokasi yang selalu ramai oleh aktivitas masyarakat sebab merupakan salah satu sentra perekonomian dan perkantoran di DKI Jakarta.
Namun, setelah adanya peristiwa kericuhan, kawasan itu menjadi sepi. Warga lokal lantas mengunjunginya untuk melihat kondisi kerusakan yang dilakukan massa aksi.
Dampak positif dari banyaknya pengunjung dirasakan pedagang keliling yang menjual aneka kopi kemasan dan gorengan. "Kalau berjualan di Monas biasanya sering diusir petugas, tapi di sini enggak. Kami bisa jualan bebas sampai jam berapapun," ucap Abdul Hakim, salah seorang pedagang otak-otak (makanan yang terbuat dari daging ikan tenggiri dicampur tepung).
Kantor Bawaslu RI terletak di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Gedung ini berada persis di depan pusat perbelanjaan Sarinah. Dari Monumen Nasional, Bawaslu ini berjarak sekitar 1,1 kilometer.