Ambon (ANTARA) - Korban tewas tersambar petir di Desa Wulur, Kecamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya adalah Tysen Pakniany dan Egrianto alias Riyanto Pakniany yang ternyata masih anak-anak.
"Mereka tersambar petir ketika sedang bermain di pantai sambil melihat sebuah speed boat yang sementara melakukan persiapan untuk berangkat dari Damer ke Pulau Ambon," kata Anggota DPRD Maluku asal dapil Kabupaten MBD dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Anos Yermias di Ambon, Minggu malam.
Menurut Anos, informasi ini diterima dari seorang warga di Pulau Damer bernama Yopi yang mengakui kejadian sambaran petir ini terjadi sekitar pukul 14:30 WIT pada dua titik di pulau tersebut.
"Saat itu hujan tiba-tiba reda dan selang beberapa menit terdengar bunyi gemuruh disertai sambaran sinar terang berkecepatan tinggi langsung menghantam anak-anak yang sedang bermain di pantai," jelas Anos mengutip keterangan warga Damer.
Akibatnya Yanto serta Tysen Pakniany yang merupakan anak dari John Pakniany tewas tersambar petir, sementara sepuluh orang lainnya menderita luka-luka.
Sambaran petir juga terjadi di titik lain yang berlokasi di daerah Air Besar (Pulau Damer).
Informasi yang diterima Anos Yermias dari warga Pulau Damer menjelaskan bahwa warga yang mengalami luka-luka ini diantaranya Helton Rumihin, Apristo Soplera, Ance Salakay, Aner Pakniany, Yotam Lety, Anthon Pakniany, Aren Louk, Denadab, dan Hermanus Lekruhun.
Warga Damer malam sedang melayat di rumah duka, sementara Kepala BPBD Kabupaten MBD, John Pattinama belum bisa dikonfirmasi melalui telepon genggamnya.
Dua warga tewas tersambar petir masih anak-anak
Minggu, 12 Mei 2019 21:57 WIB
Saat itu hujan tiba-tiba reda dan selang beberapa menit terdengar bunyi gemuruh disertai sambaran sinar terang berkecepatan tinggi langsung menghantam anak-anak yang sedang bermain di pantai,