Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Jumlah kasus penyakit malaria di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan drastis, namun masih tergolong tinggi, sehingga dinas kesehatan setempat terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebarannya.
"Jumlah penderita malaria pada 2015 sangat tinggi yang mencapai 126 kasus. Namun, pada 2016 berhasil ditekan hingga menjadi 22 kasus dan pada 2017 terjadi kenaikan yang tercatat ada 24 kasus positif malaria," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mahakam Ulu Agustinus Teguh Santoso di Ujoh Bilang, Jumat.
Meskipun Dinkes berhasil menurunkan jumlah penduduk yang terjangkit malaria, namun Agustinus menyatakan belum puas karena jumlah penderita itu dianggap masih cukup tinggi.
Untuk itu, ia melakukan berbagai cara untuk menekannya dan upaya pencegahan, di antaranya adalah memberikan bantuan kelambu bagi keluarga di wilayah permukiman yang menjadi endemik malaria dan menyarankan warga memakai antinyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk.
Dilihat berdasarkan penyebarannya, lanjut dia, jumlah penderita malaria tertinggi tercatat di Kampung Ujoh Bilang dan sekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kunjungan pasien malaria di Puskesmas Ujoh Bilang yang paling banyak ketimbang puskesmas lainnya.
Pada 2017 misalnya, jumlah pasien yang dinyatakan positif mengidap malaria sebanyak 24 kasus, kemudian yang terindikasi mencapai 736 kasus berdasarkan catatan dari lima puskesmas yang tersebar pada lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu.
Rinciannya adalah di Puskesmas Ujoh Bilang tercatat ada 398 terduga dan 12 positif malaria.
"Ini berarti di kawasan Ujoh Bilang dan sekitarnya menjadi permukiman yang rawan penyebaran malaria, sehingga lokasi ini menjadi perhatian khusus dalam penanganannya, termasuk dalam upaya mengantisipasi penyebarannya," papar Agustinus Teguh.
Selanjutnya di posisi kedua adalah catatan pasien malaria yang berobat ke Puskesmas Long Pahangai, yakni terdapat 248 orang yang terindikasi dan tujuh orang pasien yang dinyatakan positif malaria.
"Untuk Puskesmas Tiong Ohang tercatat sembilan orang suspect dan empat orang positif malaria, di Puskesmas Laham terdata enam orang terindikasi dan satu pasien positif, kemudian di Puskesmas Long Hubung terdapat 75 pasien terindikasi dan tanpa ada yang positif malaria," ucap Agustinus Teguh. (*)
Sudah menurun, kasus malaria di Mahakam Ulu dianggap masih tinggi
Jumat, 23 Maret 2018 9:08 WIB