Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pertamina telah merealisasikan program bahan bakar minyak satu harga di tiga kecamatan, dari target 15 lokasi pada daerah terpencil, terluar, dan tertinggal di wilayah Kalimantan.
"Segera ada dua lagi lokasi di bulan Agustus ini," kata General Manager Marketing Operation Region VI Pertamina Yanuar Budi Hartanto di Balikpapan, Senin.
Dua daerah baru yang segera menikmati harga BBM sama dengan kota dan pesisir itu adalah Kecamatan Paloh di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dan Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
Keduanya merupakan daerah terpencil. Danau Sembuluh, kecamatan yang berpusat di Danau Sembuluh di mana bermuara sejumlah sungai, berjarak sekitar enam jam perjalanan dengan perahu cepat (speedboat) dari Kuala Pembuang, ibu kota Kabupaten Seruyan.
Paloh adalah kecamatan di "ekor kucing" dari pulau besar Kalimantan. Letaknya berada di ujung barat Kalimantan dan berhadapan langsung dengan Laut Natuna.
Tiga kecamatan lainnya yang sudah menikmati BBM satu harga sejak awal 2017 adalah Long Apari di Kalimantan Timur, Krayan di Kalimantan Utara, dan Jagoi Babang di Kalimantan Barat. Semuanya daerah terluar Indonesia.
Long Apari dan Jagoi Babang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia, sedangkan Krayan dengan Sabah, Malaysia.
Menurut Budi Hartanto, Pertamina bekerja sama dengan pengusaha setempat menyediakan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Untuk di Paloh, SPBU ini sedang diuji kelayakan dan keamanannya.
"Kalau lulus uji, pekan kedua Agustus ini sudah bisa kami luncurkan," ujarnya.
BBM yang disalurkan berupa pertalite dan solar subsidi yang dipasok dari Terminal BBM Pontianak yang jaraknya sekitar tujuh jam perjalanan darat atau lebih kurang 240 km dari Paloh.
Mobil tangki tidak bisa melaju kencang karena kondisi jalan yang tidak mendukung. Setiap bulan rencananya dipasok rata-rata 40 kiloliter (KL) pertalite dan 200 KL solar.
Untuk Danau Sembuluh, jenis BBM yang dipasok lebih beragam. Selain pertalite, masih ada premium, solar dexlite, dan solar biasa nonsubsidi yang dipasok dari Sampit, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Dengan pasokan itu, harga BBM di tempat-tempat itu bisa sama dengan harga di SPBU kota, yaitu Rp6.450 untuk premium dan Rp5.150 untuk solar.
Perjuangan
Budi menambahkan menyamakan harga BBM di tempat-tempat terpencil dan terluar memerlukan perjuangan tersendiri.
Misalnya ke Long Apari di hulu Sungai Mahakam, BBM diantar berganti-ganti oleh kapal tanker LCT kapasitas 200 KL, dimasukkan ke dalam drum-drum kapasitas 200 liter, dan selanjutnya dimuat ke perahu motor yang disebut "longboat", yang satu longboat bisa mengangkut 30 drum.
"Tantangan terbesarnya saat melewati riam-riam antara Long Pahangai dan Long Apari. Supaya longboat lebih mudah bermanuver, sebagian muatan harus diturunkan," katanya.
Longboat itu pun bolak-balik melewati riam sampai semua drum terkirim ke hulu sungai.
Di Krayan, BBM dikirim dengan pesawat tanker, yaitu Air Tractor AT802 yang sanggup terbang dengan 4 KL BBM di perutnya. Pesawat diisi dari TBBM Tarakan, 60 menit terbang dari Long Bawan.
"Dalam sehari, bila cuaca bagus, kami bisa terbangkan dua kali," kata Budi Hartanto.
Belum ada jalan darat yang mudah dilalui truk tangki ke Long Bawan di Krayan. Dengan kendaraan spesifikasi offroad ekstrem pun baru bisa dicapai dalam tiga hari dari Malinau, kota yang jaraknya empat jam perjalanan speedboat dari Tarakan.(*)
Pertamina Realisasikan BBM Satu Harga Tiga Kecamatan Terpencil di Kalimantan
Senin, 7 Agustus 2017 16:24 WIB