Jakarta (ANTARA News) - Indonesia merupakan negara dengan seluruh
wilayahnya menjadi daerah endemis penyakit demam berdarah dengue (DBD),
kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan Mohamad Subuh.
"Semua provinsi di Indonesia adalah endemis DBD, jadi semua
provinsi, kabupaten/kota harus melakukan apa yang disebut pemberantasan
nyamuk, tidak menunggu musim hujan, tidak menunggu adanya kasus DBD,"
kata Subuh di Jakarta, Rabu.
Subuh menyarankan agar masyarakat Indonesia selalu membersihkan
rumah untuk memberantas sarang-sarang nyamuk minimal satu kali dalam
seminggu sepanjang tahun.
Membersihkan rumah selama 52 kali dalam setahun disebutnya sebagai
cara paling efektif dalam memberantas perkembangan nyamuk DBD.
"Karena dengan cara inilah yang paling efektif. Bukan dengan fogging bukan dengan cara-cara lain," ujar dia.
Subuh menjelaskan kondisi curah hujan yang tinggi saat ini tidak serta merta meningkatkan jumlah kasus penyakit DBD.
Meski dia sendiri tidak menampik bahwa jumlah penderita DBD
meningkat per bulannya. "Peningkatan DBD sepanjang bulan ada. Tapi kalau
kejadian luar biasa (KLB) belum terlaporkan, belum ada laporan," ujar
Subuh.
Dia mengatakan tim Kementerian Kesehatan masih terus memantau
perkembangan penyakit DBD. Terlebih lagi pemerintah sudah memprediksi
potensi peningkatan kasus di sejumlah daerah.
Namun berdasarkan pengamatan belum ada temuan kasus yang berjumlah
dua kali lipat pada suatu bulan dibandingkan dengan tahun sebelumnya
atau yang dikategorikan sebagai kejadian luar biasa.
Subuh juga mengatakan saat ini pemerintah sedang mengembangkan
vaksin untuk penyakit DBD yang diharapkan bisa dimulai vaksinasi pada
2019. (*)
Indonesia Negara Endemis DBD
Kamis, 2 Februari 2017 10:46 WIB