Jombang (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur belajar teknik pengembangan kawasan agropolitan antardesa ke Kabupaten Jombang, Jawa Timur, karena kabupaten itu dinilai berhasil dalam pengembangan pertanian terpadu.
"Kedatangan kami untuk belajar pengembangan kawasan agropolitan mengingat potensi pertanian di Kaltim juga berpotensi dikembangkan seperti di Jombang," ujar Elvis, Kepala Seksi Pengembangan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim di Jombang, Selasa.
Hal itu dikatakan Elvis saat melakukan pertemuan di BPMPD Kabupaten Jombang. Dalam pertemuan yang dipimpin Kepala BPMPD Jombang tersebut juga dihadiri Tenaga Ahli Bidang Manajemen Keuangan Konsultan Pendamping Wilayah III Jabar Kalimantan Lilik Istiawan.
Menurut Elvis, pada intinya semua kabupaten di Kaltim memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Jatim baik mengenai pertanian tanaman pangan, hortikultura, kelautan, maupun peternakan sehingga pengetahuan dari Jombang akan bisa diadopsi untuk diterapkan di Kaltim.
Kepala BPMPD Jombang Sudarmadji mengatakan kawasan Wisata Agropolitan Wonosalam melibatkan tiga desa, yakni Wonomerto, Galengdowo, dan Desa Jarak. Kawasan ini terletak di ujung kabupaten yang berbatasan dengan Kediri dan Malang.
Desa Galengdowo memiliki luas 389,7 hektare dengan lima dusun di dalamnya yakni Wates, Sanggar, Plumpung, Galengdowo, dan Dusun Pengajaran.
Di kawasan yang berada di pegunungan dan lereng gunung ini memiliki pemandangan indah dan sejuk sehingga objek wisata yang ada dikemas dengan potensi dan kearifan lokal.
Untuk Desa Jarak dengan luas wilayahnya 770,7 ha yang terdapat tujuh dusun antara lain Jarak Krajan, Jarak Tegal, dan Tegal Raya. Sementara Desa Wonomerto memiliki wilayah 449 ha dengan lima dusun antara lain Dusun Ganten, Wonomerto, dan Dusun Wonoasih.
Jumlah pekerja yang terlibat dalam kawasan tersebut sebanyak 1.163 orang dengan rincian di Galengdowo untuk sektor perkebunan hortikultura sebanyak 324 jiwa, sektor pertanian atau tanaman keras 186 jiwa, sektor peternakan melibatkan 280 jiwa.
Kemudian kawasan di Desa Jarak untuk sektor perkebunan hortikultura sebanyak 452 jiwa, sektor pertanian atau tanaman keras 172 jiwa, sektor peternakan melibatkan 260 jiwa.
Untuk kawasan agropolitan yang ada di Desa Wonomerto untuk sektor perkebunan hortikultura sebanyak 387 jiwa, sektor pertanian atau tanaman keras 177 jiwa, sektor peternakan melibatkan 266 jiwa. (*)