Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kawasan perdesaan di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, akan mendapat alokasi dana sekitar Rp180 miliar pada APBN 2017 untuk mengembangkan potensi di dua kecamatan, yakni Sangatta Selatan dan Teluk Pandan.
"Pembangunan di dua kecamatan itu diberi label Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan guna menuju Agribisnis Wisata Lestari," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kalimantan Timur Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Jumat.
Untuk dua kecamatan tersebut, lanjutnya, pengembangannya dikonsentrasikan pada lima desa, yakni Desa Sangatta Selatan, Sangkima, Teluk Sangkima, Kandolo, dan Teluk Pandan.
Sedangkan jenis kegiatan yang sudah dipetakan oleh pemerintah pusat ada empat program utama, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana perdesaan, kualitas kehidupan sosial ekonomi, serta pengembangan sumber daya alam dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Pada item pertama, tambahnya, disiapkan anggaran senilai Rp260 juta, antara lain untuk pertanian sistem pertanian campuran, pelatihan pengolahan dan pemasaran produk, pelatihan rehabilitasi lahan pisang, pelatihan pengolahan konservatif, pengolahan hasil pertanian menjadi industri hasil pertanian, dan pelatihan pengembangan wisata.
Untuk item kedua antara lain digunakan pembuatan kandang komunal dan instalasi pengolahan pupuk kandang senilai Rp1 miliar, pembuatan keramba di telaga atau sungai senilai Rp150 juta.
Kemudian untuk pengadaan pupuk senilai Rp1 miliar, pengadaan obat-obatan dan alat pembasmi hama tanaman Rp256 juta, pembangunan jalan usaha tani sebesar Rp4 miliar, pembangunan saluran irigasi primer senilai Rp200 juta, irigasi skunder Rp625 juta, dan irigasi tersier juga Rp625 juta.
Selanjutnya untuk pengadaan alat dan mesin pertanian Rp538 juta, pembangunan tempat pembinaan produksi dan pengumpulan Rp900 juta, revitalisasi pasar desa Rp2 miliar, pengadaan moda transportasi untuk pengangkutan hasil pertanian senilai Rp1,715 miliar.
Untuk perbaikan jalan menuju objek wisata senilai Rp15 miliar, pembangunan fasilitasi wisata Rp800 juta, peningkatan kualitas dan volume jalan Rp60,4 miliar, perbaikan jalan rusak juga Rp60,4 miliar.
Untuk item ketiga antara lain digunakan pengadaan bibit unggul pisang Rp935 juta, pembuatan hutan desa Rp2,8 miliar, pengadaan bibit unggul padi Rp1,4 miliar, pengadaan bibit unggul lada Rp391,5 miliar, dan untuk pengadaan bibit unggul sapi Rp1 miliar.
"Sedangkan pada item keempat berupa pengembangan SDA dan peningkatan kualitas lingkungan, antara lain digunakan untuk pencetakan petak sawah tersier senilai Rp7,5 miliar, sterilisasai lahan pisang Rp141,9 juta, dan normalisasi sungai sebesar Rp3 miliar," ujar Jauhar. (*)