Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menemukan sebanyak 211 kasus malaria sepanjang periode Januari hingga April 2016.
"Kami prediksi temuan kasus malaria pada tahun ini akan meningkat tajam," kata Pengelola Program Malaria Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara, Sarjito Ponco Waluyo, di Penajam, Rabu.
Jika melihat temuan kasus selama empat bulan terakhir, ia memprediksi kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara berpotensi meningkat dibanding 2015 yang ditemukan sebanyak 379 kasus.
Penyebab utama tingginya penyebaran malaria di Penajam, karena banyaknya pekerja baru atau warga pendatang dari luar Kabupaten Penajam Paser Utara.
Menurut Sarjito, perpindahan penduduk ke daerah endemis malaria sangat berpotensi meningkatkan penyebaran malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Banyaknya pendatang dari luar daerah itu dapat berisiko semakin meningkatnya kasus malaria di Penajam Paser Utara," jelasnya.
"Daerah endemis itu di wilayah Puskesmas Sotek, khususnya di daerah kilometer 12 sampai 15 kalan Sotek Bongan," tambahnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara berencana menggelar pengobatan gratis di wilayah Puskesmas Sotek sebagai daerah endemis malaria.
Selain itu, Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan melakukan penelitian jentik nyamuk di wilayah PT Fajar Surya Swadaya, salah satu perusahaan hutan tanam industri atau HTI yang beroperasi di daerah itu.
Upaya pencegahan penyebaran malaria tersebut, tambah Sarjito, dilaksanakan dengan menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda bersama empat mahasiswa Universitas Maastricht, Belanda. (*)