• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kaltim
Jumat, 19 Desember 2025
Antara News kaltim
Antara News kaltim
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Prabowo cek pemulihan jalur darat di Lembah Anai, sapa para pekerja

      Prabowo cek pemulihan jalur darat di Lembah Anai, sapa para pekerja

      Kamis, 18 Desember 2025 15:53

      Prabowo terima laporan BNPB soal kebutuhan tambahan personel di Aceh

      Prabowo terima laporan BNPB soal kebutuhan tambahan personel di Aceh

      Kamis, 18 Desember 2025 15:50

      Kemenhub: 17.239 tiket kapal gratis disiapkan saat Natal-Tahun Baru

      Kemenhub: 17.239 tiket kapal gratis disiapkan saat Natal-Tahun Baru

      Rabu, 17 Desember 2025 13:31

      Kementerian ESDM lelang perdana 629 ribu MT stockpile bauksit

      Kementerian ESDM lelang perdana 629 ribu MT stockpile bauksit

      Selasa, 16 Desember 2025 16:17

      Berau siapkan Pulau Kaniungan jadi wisata premium

      Berau siapkan Pulau Kaniungan jadi wisata premium

      Senin, 15 Desember 2025 18:56

  • Seputar Kaltim
      • DPRD Kaltim
      • Penajam Paser Utara
      • Paser
      • Diskominfo Kaltim
      • Samarinda
      • Balikpapan
      Ketua BK Kaltim siap tindak anggota dewan melanggar etika

      Ketua BK Kaltim siap tindak anggota dewan melanggar etika

      Rabu, 15 Oktober 2025 20:34

      Ketua DPRD Kaltim sambangi pendemo, janji perjuangkan aspirasi

      Ketua DPRD Kaltim sambangi pendemo, janji perjuangkan aspirasi

      Senin, 1 September 2025 19:39

      DPRD Kaltim  dorong pemerintah ciptakan lapangan kerja bagi lulusan baru

      DPRD Kaltim dorong pemerintah ciptakan lapangan kerja bagi lulusan baru

      Minggu, 17 Agustus 2025 12:58

      DPRD Kaltim usulkan pengadaan  Helikopter untuk distribusi logistik

      DPRD Kaltim usulkan pengadaan Helikopter untuk distribusi logistik

      Kamis, 7 Agustus 2025 6:41

      Polres Penajam berupaya bangun budaya tertib lalu lintas terapkan ETLE

      Polres Penajam berupaya bangun budaya tertib lalu lintas terapkan ETLE

      Kamis, 18 Desember 2025 13:01

      Kendaraan golongan I dapat lintasi tol IKN selama periode Nataru

      Kendaraan golongan I dapat lintasi tol IKN selama periode Nataru

      Rabu, 17 Desember 2025 12:26

      Vaksinasi DBD di Kabupaten Penajam sasar peserta didik

      Vaksinasi DBD di Kabupaten Penajam sasar peserta didik

      Rabu, 17 Desember 2025 12:24

      Penajam salurkan Rp3,8 miliar kepada peserta didik baru lewat KPC

      Penajam salurkan Rp3,8 miliar kepada peserta didik baru lewat KPC

      Rabu, 17 Desember 2025 12:21

      Polres Paser terima penghargaan program inovatif peduli masyarakat kurang mampu

      Polres Paser terima penghargaan program inovatif peduli masyarakat kurang mampu

      Sabtu, 6 Desember 2025 6:59

      Satgas MBG Paser minta percepat penambahan dapur MBG

      Satgas MBG Paser minta percepat penambahan dapur MBG

      Jumat, 31 Oktober 2025 16:20

      Wabup Paser sampaikan nota keuangan RAPBD 2026

      Wabup Paser sampaikan nota keuangan RAPBD 2026

      Selasa, 28 Oktober 2025 13:32

      SD Negeri OO3 Penajam  ajarkan kemandirian lewat program MBG

      SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG

      Rabu, 8 Oktober 2025 13:01

      Petugas kesehatan Kaltim dapat penguatan deteksi pneumonia balita

      Petugas kesehatan Kaltim dapat penguatan deteksi pneumonia balita

      Sabtu, 13 Desember 2025 13:33

      Kaltim prioritaskan pemeliharaan jalan pada 2026

      Kaltim prioritaskan pemeliharaan jalan pada 2026

      Kamis, 11 Desember 2025 19:24

      Kaltim optimistis swasembada beras pada 2026

      Kaltim optimistis swasembada beras pada 2026

      Kamis, 11 Desember 2025 10:18

      Disnakertrans Kaltim proyeksikan UMP 2026 capai Rp3,8 juta

      Disnakertrans Kaltim proyeksikan UMP 2026 capai Rp3,8 juta

      Rabu, 3 Desember 2025 12:00

      DPK Kaltim pacu mutu perpustakaan berstandar nasional

      DPK Kaltim pacu mutu perpustakaan berstandar nasional

      Kamis, 18 Desember 2025 12:58

      Sekda Kaltim lepas tim relawan Peduli Aceh Tamiang

      Sekda Kaltim lepas tim relawan Peduli Aceh Tamiang

      Kamis, 18 Desember 2025 9:12

      DPMPD Kaltim bantu 32 posyandu aktif dan terapkan standar minimal

      DPMPD Kaltim bantu 32 posyandu aktif dan terapkan standar minimal

      Rabu, 17 Desember 2025 16:39

      DJP Kaltimtara serahkan dua tersangka pengemplang pajak ke kejaksaan

      DJP Kaltimtara serahkan dua tersangka pengemplang pajak ke kejaksaan

      Selasa, 16 Desember 2025 20:23

      Pemkot Balikpapan antisipasi banyaknya pejabat dinas yang pensiun

      Pemkot Balikpapan antisipasi banyaknya pejabat dinas yang pensiun

      Kamis, 18 Desember 2025 19:16

      PLN sambungkan listrik gratis bagi 946 keluarga di Kaltara

      PLN sambungkan listrik gratis bagi 946 keluarga di Kaltara

      Rabu, 17 Desember 2025 13:01

      Kodam VI/Mulawarman danPemprov Kaltim perkuat sinergi bangun perbatasan

      Kodam VI/Mulawarman danPemprov Kaltim perkuat sinergi bangun perbatasan

      Rabu, 17 Desember 2025 11:41

      Bandara Sepinggan antisipasi lonjakan penumpang Natal dan Tahun Baru

      Bandara Sepinggan antisipasi lonjakan penumpang Natal dan Tahun Baru

      Senin, 15 Desember 2025 15:41

  • Ekonomi dan Pariwisata
    • Kilang Pertamina Internasional luncurkan UltraDex, solar kualitas tinggi ramah lingkungan

      Kilang Pertamina Internasional luncurkan UltraDex, solar kualitas tinggi ramah lingkungan

      Kamis, 18 Desember 2025 19:57

      PLN siagakan ribuan personel amankan listrik Nataru Kaltim-Kaltara

      PLN siagakan ribuan personel amankan listrik Nataru Kaltim-Kaltara

      Kamis, 18 Desember 2025 17:25

      Telkomsel sambut Nataru dengan Program "Nonton Pasti SIMPATI"

      Telkomsel sambut Nataru dengan Program "Nonton Pasti SIMPATI"

      Kamis, 18 Desember 2025 13:50

      XL luncurkan  jaringan 5G di Balikpapan

      XL luncurkan jaringan 5G di Balikpapan

      Kamis, 18 Desember 2025 10:26

      Antrean kapal ditargetkan nihil selama libur Natal dan Tahun Baru

      Antrean kapal ditargetkan nihil selama libur Natal dan Tahun Baru

      Kamis, 18 Desember 2025 9:19

  • Olahraga
    • Pupuk Kaltim kembangkan prestasi bulutangkis melalui Sirkuit Nasional C 2025

      Pupuk Kaltim kembangkan prestasi bulutangkis melalui Sirkuit Nasional C 2025

      Jumat, 19 Desember 2025 10:00

      Dua emas pembuka panahan buah dari persiapan matang dan kerja keras

      Dua emas pembuka panahan buah dari persiapan matang dan kerja keras

      Rabu, 17 Desember 2025 14:40

      Emilia Nova raih emas heptathlon SEA Games 2025

      Emilia Nova raih emas heptathlon SEA Games 2025

      Selasa, 16 Desember 2025 20:45

      Pupuk Kaltim padukan pelatihan profesional dan laga amal bagi atlet muda

      Pupuk Kaltim padukan pelatihan profesional dan laga amal bagi atlet muda

      Selasa, 16 Desember 2025 17:28

      Menembak tambah emas lewat Fany Febriana di nomor trap putri

      Menembak tambah emas lewat Fany Febriana di nomor trap putri

      Selasa, 16 Desember 2025 16:10

  • Umum
    • Jumlah polisi hutan ditambah demi cegah pembalakan

      Jumlah polisi hutan ditambah demi cegah pembalakan

      Senin, 15 Desember 2025 20:16

      TNI AU kerahkan heli antar logistik ke lokasi bencana di Sumbar

      TNI AU kerahkan heli antar logistik ke lokasi bencana di Sumbar

      Senin, 15 Desember 2025 9:23

      Kalimantan Timur pulihkan 59 ribu hektare lahan sebagai RTH dan RHL

      Kalimantan Timur pulihkan 59 ribu hektare lahan sebagai RTH dan RHL

      Senin, 15 Desember 2025 9:11

      Bupati Kukar: Sekolah jadi fondasi cetak masa depan bangsa

      Bupati Kukar: Sekolah jadi fondasi cetak masa depan bangsa

      Senin, 15 Desember 2025 9:08

      Pemkab Kukar dan Yayasan Tanoto Foundation cetak generasi unggul sejak usia dini

      Pemkab Kukar dan Yayasan Tanoto Foundation cetak generasi unggul sejak usia dini

      Senin, 15 Desember 2025 9:06

  • IKN
    • Pembangunan IKN pastikan siap fungsi sebagai Ibu Kota Politik 2028

      Pembangunan IKN pastikan siap fungsi sebagai Ibu Kota Politik 2028

      Kamis, 18 Desember 2025 14:58

      Belgia minat terlibat dalam pembangunan IKN

      Belgia minat terlibat dalam pembangunan IKN

      Kamis, 18 Desember 2025 14:56

      Otorita sebut Kantor Wapres di KIPP IKN rampung akhir Desember 2025

      Otorita sebut Kantor Wapres di KIPP IKN rampung akhir Desember 2025

      Rabu, 17 Desember 2025 12:19

      Otorita perkuat pengendalian aktivitas ilegal di IKN

      Otorita perkuat pengendalian aktivitas ilegal di IKN

      Rabu, 17 Desember 2025 9:59

      PLN operasikan BESS 8.000KW  dan GIS perkuat listrik hijau di IKN

      PLN operasikan BESS 8.000KW dan GIS perkuat listrik hijau di IKN

      Selasa, 16 Desember 2025 18:39

  • Foto
  • Video
    • 150 perusahaan di Kaltim tampung peserta Program Magang Nasional

      150 perusahaan di Kaltim tampung peserta Program Magang Nasional

      Kamis, 18 Desember 2025 15:40

      37 relawan Kaltim bertolak ke Aceh bantu percepatan penanganan bencana

      37 relawan Kaltim bertolak ke Aceh bantu percepatan penanganan bencana

      Rabu, 17 Desember 2025 14:07

      Kaltim terapkan silvopastura gabungkan ternak dengan ekosistem hutan

      Kaltim terapkan silvopastura gabungkan ternak dengan ekosistem hutan

      Senin, 15 Desember 2025 19:42

      Subsidi angkutan kurangi disparitas harga di pedalaman Kaltim

      Subsidi angkutan kurangi disparitas harga di pedalaman Kaltim

      Senin, 15 Desember 2025 15:40

      Menjelajah jernihnya danau dua rasa Labuan Cermin di Kaltim

      Menjelajah jernihnya danau dua rasa Labuan Cermin di Kaltim

      Minggu, 14 Desember 2025 16:20

Derita setelah Api Padam

Senin, 7 Desember 2015 20:02 WIB

Derita setelah Api Padam

Ilustrasi - Kebakaran hutan dan lahan. (Zabur Karuru/ANTARA Foto)

Sampai sekarang saya tidak mau menengok kebun karet saya. Sakit hati ini rasanya

Jakarta (ANTARA News) - Seiring datangnya musim hujan, cerita kebakaran hutan dan lahan yang terjadi tahun 2015 seakan hanyut terlupakan.

Padahal, kebakaran yang melanda Kalimantan, Sumatera, Papua, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Jawa, serta Maluku itu setara dengan 32 kali wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Kini, meskipun bencana asap sudah usai dan api telah padam, tidak membuat kehidupan masyarakat kembali tenteram. Termasuk warga di Desa Henda, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Henda merupakan salah satu desa yang mengalami kebakaran hutan cukup parah. Api melalap sekitar 600 hektare lahan di desa tersebut yang sebagian besar adalah milik warga.

Saat ini, penduduk yang rata-rata merupakan petani karet dan sawit itu masih meratapi lahan mereka yang hangus. Bayangan, panen yang saat itu sudah di depan mata pupus bersama rusaknya pohon-pohon karet dan sawit mereka.

Begitu pun yang dialami Giber Ibal. Tatapannya kosong mengingat tiga hektar kebun karetnya yang tinggal kenangan pahit. "Sampai sekarang saya tidak mau menengok kebun karet saya. Sakit hati ini rasanya," kata petani berusia 57 tahun itu.

"Lahan saya sudah dua tahun berturut-turut terbakar," tambahnya.

Peristiwa itu semakin menyesakkan dada, kata Giber, karena beberapa pohon karetnya sudah berusia hingga enam tahun.

Sebelum kebakaran, bapak enam anak itu tinggal menikmati hasil sadapan getah karetnya.

"Saya sudah bisa menjual 20 kilogram per hari dari sadapan getah karet. Sekarang semua punya saya terbakar. Sakit hati saya, pusing. Tetapi saya mau teriak untuk apa," ungkap Giber.

Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan biaya kuliah putri bungsunya yang sedang menempuh akademi keperawatan di Jakarta, Giber melakukan kerja serabutan. Ia mendapat upah dari menyadap karet milik warga yang lahannya selamat dari si jago merah. Upah tersebut tentu saja masih belum cukup sehingga ia harus mencari tambahan lain.

"Saya mencari bibit pohon belangiran di Sebangau untuk saya jual lagi. Tetapi saya harus mencari bibit yang banyak untuk menutupi biaya bensin, sedangkan harga bibitnya hanya Rp500," tutur Giber.

"Saya juga menanam padi, hanya itu saja hiburan saya dengan mengurus padi," tambahnya.

Ia masih berharap pemerintah mau memberikan bantuan baik dalam bentuk bibit ataupun dana yang sampai saat ini belum pernah ia terima. Padahal, lanjut Giber, ia bersama warga lain hanya korban dari oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja membakar hutan.

"Semoga ada bantuan dari pemerintah. Saya tidak ada masukan sama sekali. Kalau anak saya telepon rasanya sedih, saya tidak ada daya di sini, karet sudah tidak ada," tutur Giber dengan suara lirih.

Trauma

Bayangan api masih menghantui Emmi, ibu tiga anak yang telah kehilangan enam hektar kebun sawit miliknya.

"Sampai sekarang saya masih trauma kalau dengar suara seperti api terbakar. Masih terbayang-bayang api yang besarnya sampai setinggi pohon itu," kata Emmi sampai menunjuk pohon setinggi sekitar sepuluh meter.

Emmi mengaku tidurnya sering tidak nyenyak karena dibayangi api. Keresahannya berlipat ganda karena mengingat kerugian akibat 700 pohon sawitnya yang telah terbakar.

"Tinggal dua hektar kebun sawit saya yang selamat. Padahal sudah waktunya akan panen, uangnya mau saya pakai juga untuk biaya masuk kuliah anak saya. Tetapi sekarang enggak tahu gimana," tuturnya.

"Tidak tahu rugi berapa, saya beli satu bibit pohon saat itu masih sekitar Rp35.000an, belum untuk pupuk sama perawatan. Tetapi saya bersyukur kebun karet saya tidak ikut terbakar," tambah perempuan berusia 42 tahun itu.

Saat terjadi kebakaran hutan, Emmi ikut berjaga di kebunnya sampai tidur di sana. "Saya tidur di bawah pohon. Saya juga beri upah orang Rp200 ribu untuk jaga kebun. Tetapi tetap terbakar padahal ada tiga pompa air," jelasnya.

Menurut Emmi, meskipun sudah terbiasa dengan kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun, namun kebakaran tahun ini merupakan kenangannya yang paling buruk.

"Di sini setiap tahun kebakaran tetapi tidak seperti kemarin. Tahun ini, kami semua menangis. Sedih sekali karena habis semua," kata Emmi.

Menanti langkah pemerintah

Dari total hutan dan lahan yang terbakar sebesar 2.089.911 hektare, dampak ekonomi akibat kebakaran dan kabut asap tahun 2015 diperkirakan mencapai Rp200 trilliun, mulai dari kerugian ekonomi, tanaman yang terbakar, air yang tercemar, emisi, korban jiwa serta pembatalan penerbangan.

Kepala Urusan Umum Aparat Pemerintah Desa Henda, Wideni, mengatakan tersisa 40 persen lahan di desa tersebut yang tidak terbakar.

"Kawasan yang terbakar tahun ini sebagian besar terjadi di sebelah barat desa yang merupakan tempat perkebunan masyarakat. Pendapatan per keluarga otomatis menurun dratis. Dalam sejarah, ini adalah kebakaran hutan paling parah di Kalimantan Tengah," jelas Wideni yang satu hektare kebun karetnya siap panen juga terbakar.

Greenpeace menemukan 46 persen atau 51 ribu titik api berada di lahan gambut. Di Kalimantan Tengah, sumbangan kebakaran terbesar datang dari konsesi kelapa sawit.

Kebakaran hutan yang merajalela selama tiga bulan itu sulit dipadamkan karena baik di Kalimantan maupun Sumatera, titik api berada di lahan gambut dengan kedalaman tiga sampai lima meter di bawah tanah. Sementara itu, pembakaran lahan gambut sangat signifikan melepas emisi gas rumah kaca karena menyimpan jumlah karbon terbanyak di dunia. Pengeringan lahan gambut dengan pembangunan kanal memicu mudahnya area tersebut terbakar.

Indonesia telah kehilangan 31 juta hektar hutan hujan sejak 1990, atau hampir setara dengan luas negara Jerman. Menurut Greenpeace, Indonesia memegang kunci atas pengurangan emisi gas rumah kaca global dengan cara paling murah dan efektif, yaitu perlindungan dan pemulihan hutan-lahan gambut.

Pada pidatonya di COP 20, Paris, Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmen untuk menghentikan kebakaran hutan dan lahan gambut yang terus berulang setiap tahun yang menjadikan Indonesia sebagai negara pelepas emisi karbon terbanyak dalam beberapa bulan terakhir ini.

"Greenpeace mendorong pemerintah untuk melindungi hutan dan lahan gambut secara menyeluruh tanpa melihat kedalaman. Seluruh wilayah gambut tidak boleh digunakan untuk budidaya perkebunan. Gambut kaya akan karbon dan riskan sekali kalau kondisinya kering karena gambut yang kering itu merupakan bahan bakar yang paling bagus untuk api," kata Manajer Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Kiki Taufik.

"Kalau pembangunan di wilayah gambut tidak dihentikan, maka masalah kebakaran tidak akan selesai sampai kapan pun. Karena tanpa ada yang membakar, gambut bisa terbakar," tambahnya.

Kepala Greenpeace Indonesia Longgena Ginting menambahkan meskipun Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan pelarangan izin baru di atas lahan gambut, hal tersebut harus didukung dengan tinjauan ulang secara terbuka atas izin lama yang telah dikeluarkan.

Aturan perlindungan lahan gambut, lanjutnya, harus dikukuhkan dalam bentuk peraturan yang lebih kuat seperti undang-undang. Namun, karena pembentukan undang-undang membutuhkan waktu yang lama, Greenpeace menilai peraturan pemerintah cukup realistis.

"Nanti tidak ada izin baru tetapi izin lama masih berjalan akan tumpang tindih. Perlu ada review terbuka dan penentuan kebijakan mana izin yang boleh dilakukan dengan persyaratan ketat dan mana izin yang harus dicabut demi lingkungan, demi gambut," ujar Longgena.

Sementara itu, Staf Monitoring Lapangan Save Our Borneo Habibi mengatakan aturan perlindungan gambut harus ditindaklanjuti dengan peraturan daerah.

"Kalau aturan tidak ditindalanjuti dengan perda akan sulit, harus ada turunannya karena pemerintah daerah sering kurang memahami atau merespon," kata Habibi.

Peringatan untuk pemerintah

Pada tanggal 3 Desember lalu, Greenpeace Indonesia dan sejumlah media melakukan pemantauan kondisi hutan dan lahan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dari udara. Berdasarkan pantauan tersebut, tampak jelas sisa-sisa kebakaran hutan dan lahan yang sebagian besar terjadi di atas lahan gambut.

Pohon yang hangus atau tumbang menjadi pemandangan miris. Bentangan kanal membelah lahan gambut seperti terpotong menjadi beberapa bagian. Kanal-kanal tersebut lah yang membuat lahan gambut menjadi kering sehingga lebih mudah lagi terbakar.

Dari udara juga terlihat terdapat aktivitas ekskavator di atas sisa lahan terbakar yang letaknya berdampingan dengan konsesi perkebunan misalnya di kawasan Kebun Raya dan Ketapang.

Menanggapi hal tersebut, Manajer Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Kiki Taufik menekankan pemerintah tidak boleh bergerak lamban.

"Tadi terlihat lahan yang terbakar kebanyakan berdekatan persis dengan perkebunan. Tanpa menuduh kita bisa lihat ada indikasi perkebunan itu mau perluas wilayahnya," tutur Kiki.

"Ini menjadi peringatan karena pemerintah telah mengatakan lahan yang terbakar tidak boleh dibudidayakan dan harus direstorasi," tambah Kiki.

Adanya aktivitas ekskavator tersebut, lanjut Kiki, merupakan tindakan pengabaian dari instruksi pemerintah.

"Maka pemerintah harus cepat memetakan mana wilayah terbakar dan harus segera melakukan rehabilitasi. Kami tunggu komitmen pemerintah dan dari pantauan ini nanti bisa kami evaluasi lagi, apakah direhabilitasi menjadi hutan atau kebun," ujar Kiki.

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Rusmadya Maharuddin menambahkan saat musim hujan merupakan waktu yang tepat untuk bergerak cepat mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan pada masa mendatang sehingga kebakaran hutan yang telah melepas emisi karbon sebesar 1,1 Gigatton Co2 eq itu tidak akan terulang lagi.

"Sekarang ini tantangan Indonesia adalah melawan lupa. Jangan sampai karena musim hujan, persoalan terlupakan. Kawasan yang telah terbakar akan berpotensi terbakar lagi karena tingkat kekeringan gambutnya. Seharusnya di musim hujan ini, sudah harus waspada daerah yang berpotensi kebakaran," jelas Rusmadya. (*)

Pewarta: Monalisa
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

BMKG minta kewaspadaan soal kebakaran hutan dan lahan

BMKG minta kewaspadaan soal kebakaran hutan dan lahan

12 Oktober 2025 17:39

Masyarakat Kaltim diminta waspada kebakaran hutan dan lahan

Masyarakat Kaltim diminta waspada kebakaran hutan dan lahan

4 Oktober 2025 11:10

BPBD Penajam  minta warga tidak buka lahan dengan membakar saat kemarau

BPBD Penajam minta warga tidak buka lahan dengan membakar saat kemarau

9 Juni 2025 20:55

Kaltim ditetapkan jadi kawasan penanganan khusus karhutla, karena IKN

Kaltim ditetapkan jadi kawasan penanganan khusus karhutla, karena IKN

6 Mei 2025 12:40

Wagub tegaskan  Kaltim siap siaga tangani Karhutla

Wagub tegaskan Kaltim siap siaga tangani Karhutla

29 April 2025 15:59

BPBD Penajam berhasil padamkam karhutla  di Gunung Seteleng

BPBD Penajam berhasil padamkam karhutla di Gunung Seteleng

13 September 2024 13:09

BMKG minta masyarakat waspadai kebakaran hutan dan lahan di Kaltim

BMKG minta masyarakat waspadai kebakaran hutan dan lahan di Kaltim

1 September 2024 17:32

BMKG Balikpapan ingatkan musim kemarau  rawan kebakaran hutan

BMKG Balikpapan ingatkan musim kemarau rawan kebakaran hutan

7 Agustus 2024 10:23

Terpopuler

Telkomsel dan BBC Studios hadirkan Channel BBC News dan CBeebies di IndiHome TV

Telkomsel dan BBC Studios hadirkan Channel BBC News dan CBeebies di IndiHome TV

Kodam VI/Mulawarman danPemprov Kaltim perkuat sinergi bangun perbatasan

Kodam VI/Mulawarman danPemprov Kaltim perkuat sinergi bangun perbatasan

Satgas Otorita IKN ancam aktivitas ilegal pada 2026

Satgas Otorita IKN ancam aktivitas ilegal pada 2026

OIKN inspeksi pangan di kawasan IKN pastikan aman-layak konsumsi

OIKN inspeksi pangan di kawasan IKN pastikan aman-layak konsumsi

XL luncurkan  jaringan 5G di Balikpapan

XL luncurkan jaringan 5G di Balikpapan

Top News

  • Prabowo cek pemulihan jalur darat di Lembah Anai, sapa para pekerja

    Prabowo cek pemulihan jalur darat di Lembah Anai, sapa para pekerja

    21 jam lalu

  • Kendaraan golongan I dapat lintasi tol IKN selama periode Nataru

    Kendaraan golongan I dapat lintasi tol IKN selama periode Nataru

    17 Desember 2025 12:26

  • Pupuk Kaltim padukan pelatihan profesional dan laga amal bagi atlet muda

    Pupuk Kaltim padukan pelatihan profesional dan laga amal bagi atlet muda

    16 Desember 2025 17:28

  • Kementerian ESDM lelang perdana 629 ribu MT stockpile bauksit

    Kementerian ESDM lelang perdana 629 ribu MT stockpile bauksit

    16 Desember 2025 16:17

  • Lampaui target medali, PJSI fokus regenerasi atlet usai SEA Games 2025

    Lampaui target medali, PJSI fokus regenerasi atlet usai SEA Games 2025

    16 Desember 2025 12:29

Antara News kaltim
kaltim.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Mobile Site
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Seputar Kaltim
  • Ekonomi & Pariwisata
  • Olahraga
  • English Version
  • Lintas Daerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA