Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kelurahan Gunung Seteleng, Kecamatan Penajam, sehingga api tidak menyebar ke tempat lain.
"Berkat kecepatan tim melakukan penanganan, maka luas area dan yang terbakar hanya sekitar 0,05 hektare dengan material yang terbakar merupakan semak belukar dan pepohonan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) M Sukadi Kuncoro di Balikpapan, Jumat.
Karhutla di lokasi RT 14, Kelurahan Gunung Seteleng ini terjadi pada Kamis (12/9), pukul 13.07 Wita, sedangkan laporan masuk ke Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD setempat lima menit kemudian, dan selanjutnya tim langsung meluncur ke lokasi guna melakukan penanganan.
Pemadaman sekaligus pendinginan dilakukan dengan cara manual dan penyemprotan menggunakan mobil pemadam Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) PPU dan mobil tangki BPBD PPU.
"Secara visual di lokasi karhutla sudah padam dan tidak ada potensi munculnya titik api baru, sedangkan tim yang terlibat pemadaman di lapangan adalah DPKP, BPBD, Polres PPU, Lurah Gunung Seteleng, Ketua RT 10 dan RT 14," katanya.
BMKG Stasiun Balikpapan melaporkan, sepanjang Kamis (12/9), mulai pukul 01.00-12.00 Wita, terdapat 334 titik panas tersebar di delapan kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur, satu di antaranya di Kabupaten PPU tersebut dan satu titik di Kota Balikpapan.
"Sebaran lainnya adalah di Kabupaten Paser 19 titik, Kutai Barat 34 titik, Kutai Timur 96 titik, Kutai Kartanegara 75 titik, Berau 82 titik, dan Kabupaten Mahakam Ulu 26 titik," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan Diyan Novrida.
Mengingat jumlah titik panas yang banyak akhir-akhir ini, ia mengajak semua pihak untuk saling mengingatkan dan waspada, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, karena pada musim kemarau ini banyak dahan dan daun kering yang mudah terbakar.