Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan melakukan uji beban statik dan dinamik Jembatan Kartanegara Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk memastikan kelayakannya sebelum dibuka untuk umum.
"Tim ahli dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan melakukan uji beban statik dan dinamik Jembatan Kartanegara pada 29 dan 30 November 2015," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Kartanegara, Budi Harsono, saat dihubungi di Tenggarong, Sabtu.
"Hari ini (Sabtu), kami mulai mempersiapkan peralatan untuk menguji jembatan, di antaranya memasang beberapa sensor di bagian-bagian tertentu," katanya.
Uji statik beban itu, kata Budi Harsono, dilakukan dengan menjejerkan 24 truk bermuatan kapasitas 25 ton di jalur utama jembatan, hal tersebut agar jembatan mencapai beban maksimum 600 ton.
"Pengujian itu untuk melihat kelenturannya dan geometri pada `chamber` atau ruang terbuka di bawah jembatan," ujarnya
Sedangkan uji dinamik atau getaran dilakukan dengan menghentakkan truk bermuatan tersebut ke atas jembatan.
"Jika gelombang getaran masih dalam ukuran aman, maka akan lulus," kata Budi Harsono.
Ia menjelaskan pengamatan dan pengujian jembatan dilaksanakan pada Senin (30/11) pukul 10.00 Wita, yang juga dihadiri unsur Pemkab dan DPRD Kutai Kartanegara.
Hasil pengujian itu rencananya akan disampaikan saat pertemuan antara tim ahli bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kutai Kartanegara pada Selasa (1/12).
Budi Harosno menyatakan optimistis Jembatan Kartanagara lulus uji, pasalnya mulai dari perencanaan hingga pengawasan pembangunannya melibatkan tim teknis yang terdiri dari para ahli konstruksi jembatan di Indonesia.
Selain itu, secara teknis segala aturan spesifikasi telah dilalui semua, serta bahan yang digunakan juga telah diuji sebelum dikirim ke Tenggarong.
"Apabila telah lolos uji dan mendapat rekomendasi serta tidak ada halangan lainnya, Insya Allah jembatan boleh dilalui mulai 7 Desember 2015," ujar Budi Harsono.
Ia mengatakan pengerjaan jembatan sudah rampung dan saat ini pekerja hanya melakukan pembersihan dan menyelesaikan pengecatan.
"Jika crane 150 ton dengan bhum 80 meter tiba maka `temporary tower` atau tiang penyangga sementara akan dibongkar," ujar Budi Harsono. (*)