Samarinda (ANTARA Kaltim)- Produksi industri manufaktur (pengolahan) skala besar dan sedang di Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan III 2015, mengalami pertumbuhan cukup positif yang mencapai 4,51 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.
"Industri manufaktur merupakan salah satu dari tiga industri penopang utama perekonomian di Kaltim, sehingga mempunyai peran penting dalam pergerakan ekonomi dan pembangunan daerah," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Sabtu.
Nilai tambah yang dihasilkan dari sektor industri manufaktur merupakan penyumbang kedua terhadap pertumbuhan ekonomi di Kaltim setelah sektor pertambangan.
Namun, lanjut dia, peranan terbesar dari sektor industri pengolahan masih didominasi oleh industri minyak dan gas (migas) yang sebesar 18,91 persen, sementara industri pengolahan non migas memberikan kontribusi hanya 5,62 persen.
Kegiatan industri manufaktur di Kaltim tersebar di hampir kabupaten/kota. Seperti di Kota Balikpapan, Bontang, Samarinda, dan sejumlah kabupaten dengan spesifikasi usaha industri yang berbeda.
"Misalnya di Balikpapan dengan kantong industri pengolahan minyak, mesin, dan peralatan. Kota Samarinda dengan industri pengolahan kayu dan mesin, Bontang dengan industri pengolahan pupuk, kimia, dan gas, dan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan industri pengolahan crude palm oil (CPO)," ujar dia.
Ia melanjutkan, untuk pertumbuhannya, jenis industri yang memberikan andil signifikan adalah industri makanan yang tumbuh 4,95 persen. Jenis ini juga mengalami peningkatan produksi lebih cepat ketimbang triwulan III tahun sebelumnya yang tumbuh 2,95 persen.
Untuk industri kayu, barang-barang dari kayu, dan barang anyaman mengalami peningkatan produksi 2,54 persen. Sedangkan kelompok industri bahan kimia tumbuh sebesar 6,79 persen.
"Produksi industi makanan, minyak sawit, dan produksi bahan kimia tumbuh postif, tetapi untuk industri pengolahan kayu dan barang dari kayu justru mengalami penurunan minus 0,35 persen," kata Gultom.(*)