Samarinda (ANTARA News) - Nasib tiga wanita asal Pulau Jawa ini cukup mengenaskan, berharap mendapat pekerjaan untuk membantu perekonomian keluarga namun malah menjadi korban "human trafficking" (perdagangan manusia) di Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim.
"Kasus itu terungkap saat mereka berhasil kabur dari lokalisasi pelacuran di Teluk Dalam, Kutai Kartanegara hingga berhasil memasuki wilayah Kabupetan Penajam Paser Utara (PPU) yang kemudian melaporkan kejadian itu ke polres setempat," kata Kasat Reskrim Polres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Arif Budiman, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa jika tidak berhasil meloloskan diri maka kasus perdagangan manusia itu tidak akan terungkap.
Polres PPU yang menerima ketiga korban kemudian melakukan koordinasi dengan kepolisian di Kukar untuk menangani kasus itu secara hukum.
Ketiga korban itu masing-masing RH (19) asal Kota Malang, Jawa Timur, FP (16) asal Semarang, Jawa Tengah dan ID (21) asal Malang, Jawa Timur.
Polisi ini telah menahan salah satu tersangka, yakni Dewi Mayang Sari (27) warga Dusun Puruk Rejo, RT.30 Desa Bangun Rejo, Kecamatan Teluk dalam, Kutai Kartanegara.
Pelaku berhasil memperdayai ketiga korban dengan mendatangi mereka untuk dijadikan pekerja pada sebuah restoran Cina.
Para korban sempat dipaksa selama delapan hari untuk melayani para pria hidung belang.
Polisi juga menyita buku tamu sebagai barang bukti di wisma tempat ketiga korban dipekerjakan serta uang hasil setoran Rp125. 000.
Polisi telah menetapkan tersangka dan menjeratnya dengan pasal 1 ayat (1) dan (2) Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Perdagangan Orang dan pasal 88 UU RI No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Polisi Kukar masih terus mengembangkan kasus perdagangan manusia itu untuk mengungkap sindikat penjualan manusia di beberapa lokalisasi di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan tersangka terlibat dengan jaringan sindikat penjualan manusia antarprovinsi," katanya.
Pihaknya khawatir bahwa masih banyak korban perdagangan manusia baik di Kutai Kartanegara maupun daerah lain di Kaltim.
Tiga Wanita Jadi Korban "Human Trafficking" Di Kutai
Kamis, 4 Maret 2010 16:25 WIB