Samarinda (ANTARA Kaltim) - Neraca perdagangan luar negeri dari Provinsi Kalimantan Timur sepanjang Januari-Juli 2015 mengalami surplus (keuntungan) sebesar 7,46 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp93,31 miliar jika rata-rata 1 dolar setara dengan Rp12.500.
"Surplus yang sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor sebanyak 10,72 miliar dolar AS, kemudian dikurangi biaya impor senilai 3,26 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Aden Gultom di Samarinda, Minggu.
Sejumlah komoditas yang diekspor Kaltim ke beberapa negara tujuan pada Januari-Juli 2015 antara lain migas yang terdiri dari minyak mentah senilai 707,11 juta dolar, hasil minyak senilai 501,67 juta dolar, dan ekspor gas senilai 2,75 miliar dolar.
Selain itu, diekspor pula sejumlah komoditas non migas yang di dalamnya ada batu bara dengan total senilai 6,76 miliar dolar AS.
Negara tujuan ekspor dari Kaltim di periode yang sama antara lain ke Jepang dengan nilai 1,64 miliar dolar untuk migas, selanjutnya senilai 759 juta dolar untuk ekspor non migas.
Kemudian ekspor ke Taiwan senilai 658 juta dolar untuk migas dan 517 juta dolar untuk non migas, ekspor ke Korea Selatan senilai 528 juta dolar untuk migas dan 818,6 juta dolar untuk non migas.
Selanjutnya ekspor ke Singapura sebesar 383 juta dolar AS untuk migas, ekspor ke Australia senilai 241,9 juta dolar untuk migas, ekspor ke India senilai 192 miliar untuk non migas, dan ekspor non migas ke Thailand senilai 339 juta dolar AS.
Sedangkan biaya impor yang dikeluarkan Kaltim di periode yang sama antara lain untuk membeli minyak mentah senilai 1,83 miliar dolar, hasil minyak senilai 724 juta dolar, dan untuk membeli berbagai komoditas non migas senilai 704 juta dolar.
Sedangkan negara penghasil yang menjadi sasaran impor migas bagi Kaltim antara lain Azerbaijan senilai 1,07 miliar dolar, dari Malaysia senilai 797 juta dolar, dari Korea Selatan senilai 421 juta dolar, dan impor migas dari Thailand senilai 124 juta dolar AS. (*)