Balikpapan (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan mengajak masyarakat menikmati udara segar dan keindahan alam lewat kegiatan lari gembira (fun run) bertajuk “Lari di Hutan” yang digelar awal Desember 2025 di kawasan Kebun Raya Balikpapan (KRB).
“Ajang itu menjadi bagian dari peringatan hari ulang tahun ke-20 Kebun Raya Balikpapan pada 7 Desember 2025, sekaligus perkenalan KRB sebagai kawasan konservasi, edukasi, dan rekreasi di tengah kota,” kata Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana di Balikpapan, Jumat (31/10).
Sudirman menjelaskan terdapat dua agenda utama perayaan dua dekade KRB yakni lomba lari di hutan, serta cerdas cermat konservasi untuk pelajar.
“Selama ini anak-anak lebih banyak bermain gawai dan kehilangan kedekatan dengan alam. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengembalikan kebiasaan berinteraksi langsung dengan lingkungan,” ujarnya.
Peringatan HUT Kebun Raya juga menjadi momentum promosi kawasan hijau di Kota Minyak itu kepada masyarakat yang belum pernah berkunjung langsung ke lokasi.
“Kebun Raya bukan hanya menjadi tempat penelitian, tetapi juga ruang olahraga, rekreasi, dan wisata edukasi,” katanya.
Lomba lari tersebut akan menempuh dua jarak, masing-masing 2,5 kilometer untuk kategori anak-anak dan tujuh kilometer untuk umum. Lintasan yang dilalui merupakan kombinasi antara jalan keras dan tanah (trail run) agar peserta dapat merasakan suasana hutan konservasi yang alami.
“Rute lari memang campuran antara jalur semen dan tanah. Tapi, justru hal itu menjadi daya tarik bagi peserta,” ujar Sudirman.
Panitia menargetkan sekira 1.000 peserta dari berbagai komunitas lari maupun masyarakat umum. Menurutnya, kegiatan itu menjadi langkah awal sebelum dikembangkan sebagai agenda tahunan berskala lebih besar.
“Untuk tahap awal, kami batasi seribu peserta. Kalau antusiasme tinggi, kegiatan ini bisa menjadi kegiatan rutin,” ucapnya.
Selain lintasan lari, kawasan KRB telah dilengkapi orkidarium, jalur edukasi konservasi, serta fasilitas penelitian dan wisata alam. DLH berharap masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan kebun raya sebagai ruang publik yang sehat dan edukatif.
“Kami ingin menunjukkan KRB bukan hanya tempat koleksi tumbuhan, tapi juga ruang belajar dan rekreasi dengan udara segar dan oksigen melimpah,” katanya.
Dia mengundang masyarakat, termasuk komunitas pelari dan jurnalis, untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Teman-teman media juga kami ajak ikut. Lintasan aman dan suasananya benar-benar alami,” ujarnya.
Sudirman berharap perayaan dua dekade Kebun Raya Balikpapan menjadi momentum simbol keseimbangan antara alam dan kehidupan modern.
“Semoga kegiatan kami menjadi pengingat bahwa kita masih punya alam yang harus dijaga dan dinikmati bersama,” tutupnya. (Adv).
