Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota Balikpapan mendorong dunia industri setempat bertransformasi menerapkan sistem pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan, yaitu pengolahan tanpa meninggalkan residu berbahaya. Ajakan ini sejalan dengan komitmen menjaga kualitas lingkungan di tengah pesatnya pertumbuhan sektor industri di kota minyak.
Dorongan tersebut disampaikan Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djajaleksana, menyusul proses penutupan fasilitas pengelolaan limbah milik salah satu rekanan proyek Refinery Development Master Plan Joint Operation (RDMP-JO) di proyek peningkatan kapasitas Kilang Balikpapan. DLH memastikan pengawasan ketat selama tahapan decomissioning, guna mencegah adanya sisa limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tertinggal di lokasi.
“Kami akan lakukan pemeriksaan menyeluruh. Jangan sampai ada sisa limbah yang tertinggal di area lama. Semua harus ditangani dengan tuntas dan aman bagi lingkungan,” tegas Sudirman saat dikonfirmasi, Senin.
Sudirman juga mengapresiasi langkah rekanan industri yang mulai mengadopsi sistem pengolahan limbah menjadi produk turunan, tanpa menghasilkan residu berbahaya. Menurutnya, pendekatan ini selaras dengan prinsip industri berkelanjutan dan dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha lain di Balikpapan.
“Kalau ada sistem baru yang bisa mengubah limbah menjadi produk bermanfaat tanpa menimbulkan residu berbahaya, itu jelas lebih baik. Secara lingkungan, ini bisa dikatakan clean and clear,” ujarnya.
DLH juga berkoordinasi intensif dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memastikan seluruh tahapan penutupan fasilitas berjalan sesuai standar nasional. Sudirman menekankan bahwa prinsip utama dalam aktivitas industri bukan hanya mengelola dampak, tetapi mencegah pencemaran sejak sumbernya.
“Balikpapan ini merupakan kota industri, tapi juga merupakan kota hijau, maka menjadi tanggung jawab semua pihak menjaga bersama. Kelestarian lingkungan tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah. Dunia industri harus menjadi pelaku utama dalam penerapan prinsip berkelanjutan,” tegas Sudirman.
DLH juga berharap langkah ini dapat mendorong investasi teknologi pengolahan limbah yang lebih modern dan aman. Dengan sinergi lintas sektor, Pemkot Balikpapan optimistis mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan, sejalan dengan visi Madinatul Iman yang bersih, sehat, dan tangguh. (Adv)
