Samarinda (ANTARA Kaltim) - Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Kalimantan Timur pada periode Januari-Februari 2015 mengalami surplus atau keuntungan 2,45 miliar dolar AS atau setara dengan Rp29,4 triliun jika 1 dolar rata-rata senilai Rp12.000.
"Surplus sebesar itu diperoleh dari kegiatan ekspor ke sejumlah negara senilai 3,26 miliar dolar AS, sementara biaya impor dari negara penghasil senilai 810 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) perwakilan Provinsi Kaltim Aden Gultom dihubungi di Samarinda, Jumat.
Menurut ia, neraca perdagangan Kaltim tetap menunjukan nilai yang positif dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada Januari dan Februari 2015.
Pada Februari 2015, neraca perdagangan ekspor-impor surplus lebih dari 1,14 miliar dolar atau lebih kecil ketimbang neraca perdagangan pada Januari 2015 yang surplus 1,31 miliar dolar.
Sedangkan neraca perdagangan Januari-Februari 2015 yang surplus 2,45 miliar dolar itu, lebih kecil dibanding periode sama tahun sebelumnya sejumlah 3,14 miliar dolar AS.
Aden Gultom menjelaskan sejumlah komoditas dari Kaltim yang diekspor ke luar negeri, antara lain minyak dan gas (migas) senilai 1,41 miliar dolar dan nonmigas 1,84 miliar dolar.
Ekspor Komoditas nonmigas antara lain lemak dan minyak hewani atau nabati serta turunannya 39,3 juta dolar, kayu dan barang dari kayu 31,18 juta dolar, bahan kimia anorganik dan sejenisnya dengan nilai 25,85 juta dolar.
Kemudian, bahan kimia organik senilai 4,41 juta dolar, kendaraan yang bergerak di luar rel kereta api dan aksesorisnya 3,43 juta dolar, reaktor nuklir dan peralatan mekanis 2,41 juta dolar, logam mulai dan perhiasan imitasi 2,28 juta, dan ekspor pupuk senilai 1,33 juta dolar.
Sedangkan sejumlah komoditas yang diimpor dari negara penghasil periode Januari-Februari 2015 antara lain bahan bakar mineral baik migas maupun non migas dengan nilai 648,4 juta dolar, karet dan barang dari karet senilai 11,18 juta dolar, dan impor pupuk senilai 7,28 juta dolar. (*)
Neraca Perdagangan Kaltim Surplus 2,45 miliar Dolar
Jumat, 3 April 2015 16:44 WIB
Surplus sebesar itu diperoleh dari kegiatan ekspor ke sejumlah negara senilai 3,26 miliar dolar AS, sementara biaya impor dari negara penghasil senilai 810 juta dolar AS,"