Balikpapan (ANTARA) - Sepekan berjalan dari Hari Kemerdekaan ke-80, warga Balikpapan masih menggelar berbagai acara perayaan untuk memeriahkan tanggal keramat 17 Agustus 1945.
Dari sekian banyak perayaan Hari Kemerdekaan oleh warga Kota Minjak tersebut, satu yang dihelat warga Kariangau menjadi istimewa karena kesederhanaan namun tetap ceria dan penuh makna.
“Pada hari H, kami gelar upacara bendera juga, sama seperti di Istana Negara, lengkap dengan baju adatnya masing-masing suku, termasuk juga ada tamu negaranya,” kata Ketua RT 14 Kariangau Aprianto, Sabtu.
Maka ada warga pakai baju adat Bugis, baju adat Banjar, baju adat Jawa, sesuai etnisnya masing-masing yang tinggal di RT 14. Ada juga warga yang mengenakan gamis thawb.
“Beliau sebagai perwakilan Palestina, salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia,” senyum Apri.
Ada juga warga yang mengenakan seragam ala laskar pejuang, para pemuda bersenjata yang kemudian berperang mempertahankan kemerdekaan.
Selain warga Kariangau, kegiatan upacara ini diikuti oleh Kasi Trantib Kelurahan Kariangau, Irsjad, yang bertugas sebagai Inspektur upacara, Pembaca Teks Proklamasi Ketua LPM Kariangau, Bejo Pawiro Utomo, Komandan Upacara Babinsa Kariangau, serta mahasiswa KKN dari Universitas Mulawarman sebagai petugas pengibar bendera.
Salah satu peserta upacara, Yuliana mengatakan sangat terharu bisa kembali mengikuti upacara Kemerdekaan RI. Karena sudah puluhan tahun tidak pernah lagi mengikuti kegiatan seperti ini.
“Waktu sekolah saja terakhir ikut upacara begini, sudah puluhan tahun nggak pernah. Baru ini lagi,” ujarnya .
Upacara selesai, lomba-lomba perayaan kemerdekaan pun digelar. Sebelumnya ternyata ada apresiasi bagi warga yang hadir menggunakan kostum paling unik. Panitia memberikan hadiah berupa uang tunai.
“Senang sekali kalau upacara seperti ini bisa setiap tahun,” kata Yuliana yang berkostum ala laskar pejuang.
Warga Taman Bukit Sari RT 24 Batu Ampar juga menggelar berbagai lomba, diantaranya kompetisi bola voli antarpemuda. Rangkaian kegiatan ditutup dengan resepsi, syukuran dan makan bersama di bawah tenda yang dipasang Ruang Terbuka Hijau lingkungan. Begitu pula warga Karang Joang Jalan Batu Ratna, kampung yang kini dibelah jalan tol menuju IKN.
Dari Kariangau di utara, kemeriahan juga ada di selatan. Di SPBU MT Harjono di kawasan Dam, lomba-lomba khas peringatan HUT RI adalah lomba tarik benang, pakai topi caping, makan biskuit, panjat pinang, hingga lempar kaleng dan tembak target bagi karyawan dan masyarakat sekitar SPBU.
“Kami ingin berbagi keceriaan dan mempererat kebersamaan antar-karyawan dan dengan masyarakat sekitar,” kata Humas Pertamina Patra Niaga Edi Mangun pada kesempatan terpisah Sabtu.
SPBU MT Harjono adalah SPBU CoCo atau Company Own, Company Operated, alias SPBU yang dimiliki dan dioperasikan sendiri oleh Pertamina, dalam hal ini Pertamina Patra Niaga.
“Kami ingin SPBU Pertamina tidak hanya menjadi tempat mengisi bahan bakar, tetapi juga menjadi ruang interaksi sosial yang penuh makna. Melalui lomba Hari Merdeka, kami mengajak masyarakat untuk merayakan kemerdekaan dengan suka cita, sekaligus memperkuat semangat persatuan,” tambah Edi.
Selain lomba, perayaan kemerdekaan juga dirangkai dengan pengundian akbar BrightGas Tebar Hadiah SA Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Program yang berlangsung sejak 1 Januari hingga 17 Agustus 2025 ini berhasil melibatkan 1.251 masyarakat Kalimantan Timur yang secara sadar menukarkan tabung LPG 3 Kg ke BrightGas 5,5 kg.

Upacara peringatan proklamasi kemerdekaan juga dilakukan para pekerja PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), Persatuan Wanita Patra (PWP), perwakilan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) Balikpapan, Mitra Kerja hingga para pensiunan Pertamina.
Setelah mengikuti upacara, para pekerja dan keluarga, juga warga, mengikuti beberapa kegiatan lomba gembira. Permainan bola dengan menggunakan sarung, lomba balap makan kerupuk, memindahkan sarung sambil bergandengan tangan dan berbagai permainan lainnya.
Dalam peringatan HUT Proklamasi tahun ini, PT KPI Unit Balikpapan bersama PT Kilang Pertamina Balikpapan juga menyalurkan bantuan kepada tujuh panti asuhan dan satu panti werdha.
Menurut Humas KPI Dodi Yapsenang, Kilang Balikpapan adalah satu dari banyak warisan perjuangan dari para pendahulu negeri ini. Keberadaannya telah sangat banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia sampai dengan saat ini.
“Kita sebagai penerus bangsa harus terus menjaga Kilang ini dengan baik dan mewariskan yang lebih baik lagi untuk anak cucu bangsa,” kata Dodi. *
