Samarinda (ANTARA) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pada tahap awal di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 004 Samarinda Utara, Kalimantan Timur sejak 20 Januari 2025 memberikan dampak positif bagi wali murid karena dapat menghemat hingga Rp600 ribu uang belanja bulanan.
"Lumayan uangnya bisa ditabung, karena makan siang anak sudah ditanggung di sekolah," ujar salah seorang wali murid SDN 004 Samarinda Utara, Hairunisa, di Samarinda, Rabu.
Sebelum ada MBG, Hairunisa harus menyiapkan sarapan dan makan siang untuk anaknya. Kini, ia hanya perlu menyiapkan sarapan, karena makan siang sudah ditanggung oleh program MBG di sekolah.
"Jadi pagi-pagi banget enggak begitu riweh lagi harus masak lagi untuk bekal makan siangnya," katanya.
Selain menghemat uang, Hairunisa juga merasa lebih tenang karena anaknya mendapat makanan bergizi di sekolah. Menu yang disajikan bervariasi setiap hari, mulai dari sayur, lauk pauk, susu hingga buah-buahan.
"Kenyang sih dia bilang karena porsinya juga lumayan," katanya.
Kepala SDN 004 Samarinda Utara Lilik Hindriastuti mengatakan bahwa program MBG bertujuan untuk memberikan makanan bergizi serta bervariasi kepada siswa agar tidak bosan. Variasi menu telah dirancang oleh pihak penyedia jasa katering dan dipantau oleh pihak sekolah.
"Syukurnya, makanan selalu habis. Anak-anak pada suka, apalagi untuk kelas tingkat tinggi (IV-VI)" kata Lilik.
Distribusi makanan dilakukan dua kali sehari, yaitu pukul 08.00 WITA untuk siswa yang masuk pagi dan pukul 11.00 WITA untuk siswa yang masuk siang. Total siswa yang menerima manfaat MBG di SD tersebut sebanyak 510 siswa dari 18 kelas.
Lilik berharap program ini dapat terus berlanjut karena memberikan dampak positif bagi siswa. Selain memberikan makanan bergizi, program ini juga meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya makanan sehat.
"Makan bersama di sekolah juga menciptakan suasana kebersamaan dan mendorong siswa untuk mengonsumsi makanan sehat," ungkapnya.
Pihak sekolah juga telah mendata siswa yang memiliki alergi atau pantangan makanan tertentu. Data tersebut kemudian disampaikan kepada pihak katering untuk disesuaikan dengan menu yang disajikan.
Lilik optimistis program MBG ini dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Pasalnya, banyak siswa yang tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
"Dengan adanya MBG, konsentrasi belajar mereka pasti akan meningkat dan itu berkesinambungan untuk langkah mewujudkan generasi emas," kata Lilik.