Penajam Paser Utara (ANTARA) - Sebanyak dua orang profesor Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O) Lembaga Akreditasi Nasional Keolahragaan (Lankor) memberi pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pelatih fisik di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur melalui pelatihan pelatih fisik level I nasional.
"Kami serius bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Timur untuk mengembangkan olahraga," tegas Ketua KONI Kabupaten Penajam Paser Utara Arpan di Penajam, Jumat.
Ia melanjutkan, untuk meningkatkan prestasi olahraga dan persiapan menghadapi kejuaraan besar, pelatih perlu dibekali kemampuan dan sertifikat karena pelatih yang memiliki sertifikat diharapkan dapat mendongkrak kualitas olahraga.
"Kami ingin menciptakan pelatih yang andal dan miliki sertifikat, masih banyak pelatih yang belum miliki sertifikat," tambah Arpan.
KONI Kabupaten Penajam Paser Utara membekali pelatih dengan kemampuan dan sertifikat melalui pelatihan pelatih fisik level I nasional yang digelar selama empat hari, 31 Januari hingga 3 Februari.
Pelatihan yang diikuti 53 peserta dari berbagai cabang olahraga tersebut merupakan bentuk komitmen KONI Kabupaten Penajam Paser Utara untuk meningkatkan kualitas pelatih, sehingga diharapkan semua pelatih fisik untuk terus mengembangkan diri demi kemajuan olahraga.
Pelatihan khusus bagi pelatih fisik berbagai cabang olahraga, kata Ketua Panitia Sayyid Hasan, ditujukan agar pelatih lebih berkompeten dan menguasai metode yang akan diterapkan kepada atlet binaan.
Pelatihan khusus pelatih fisik dinilai sangat perlu agar para pelatih dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk meningkatkan ketrampilan pelatih dengan sasaran menghasilkan atlet berprestasi.
"Kami apresiasi KONI Provinsi Kalimantan Timur menghadirkan dua orang profesor LP2O Lankor sebagai instruktur untuk meningkatkan kompetensi pelatih di kabupaten ini," ujar Sayyid Hasan juga sebagai Wakil Ketua I KONI Kabupaten Penajam Paser Utara.
Berdasarkan pengalaman pada beberapa kejuaraan nasional para atlet tidak kalah dalam keterampilan, timpal Ketua KONI Provinsi Kalimantan Timur Rusdiansyah Aras, tetapi tertinggal dalam aspek fisik.
"Dengan pelatihan yang diadakan, diharapkan atlet Kalimantan Timur dapat memiliki fisik unggul dengan dukungan pelatih memiliki sertifikat, pelatih yang mengikuti pelatihan mendapat sertifikat sesuai hasil penilaian yang ditetapkan," kata Rusdiansyah Aras.