Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan penguatan penanganan bencana dengan menambah kelompok relawan di delapan wilayah di kabupaten yang dikenal dengan sebutan Benuo Taka itu.
"Kami sudah siapkan, menambah kelompok relawan yang akan dilantik pada 2025, untuk penguatan penanganan bencana," kata Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Muhammad Sukadi Kuncoro di Penajam, Sabtu.
Penambahan kelompok relawan yang dinaungi desa tangguh bencana (Destana) tersebut dilakukan di delapan wilayah, dan saat ini tahapan penentuan wilayah dan relawan.
Masyarakat yang menjadi relawan bakal dibekali pelatihan, pengetahuan dan keterampilan agar paham serta memiliki ketangkasan dalam penanganan dan evakuasi bencana.
Para relawan bukan hanya dibekali cara menghadapi bencana, tetapi juga ditumbuhkan rasa empati agar mempunyai kepedulian ketika terjadi bencana alam.
"Destana dibentuk harus dengan relawan atau sumber daya manusia (SDM) yang mampu melakukan pertolongan pertama saat terjadi bencana sebelum tim BPBD tiba di lokasi," katanya.
Relawan anggota Destana, katanya, harus mumpuni, punya keterampilan dan pengetahuan dalam menyikapi bencana alam.
Sampai 2024, sudah terbentuk 18 Destana dari 54 desa/kelurahan yang tersebar di Kabupaten Penajam Paser Utara, terutama yang masuk zona merah atau bahaya tinggi, dengan masing-masing Destana beranggotakan 30 orang.
"Keberadaan Destana menciptakan masyarakat yang lebih tanggap terhadap risiko bencana, dengan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan relawan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas," kata Muhammad Sukadi Kuncoro.