Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur memperkuat sinergi antarsektor guna mewujudkan kabupaten/kota sehat agar tercapai masyarakat yang mandiri, maju, adil, dan makmur.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Kamis, menyatakan bahwa sektor kesehatan harus fokus pada peningkatan pelayanan menuju cakupan kesehatan semesta.
"Penekanannya adalah pada pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong upaya promotif dan preventif yang didukung inovasi dan teknologi," ujarnya.
Jaya menjelaskan, Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan pascapandemi COVID-19, seperti penyakit infeksi baru, penyakit menular, dan penyakit tidak menular (PTM) yang terus meningkat.
"Selain itu, stunting juga menjadi perhatian serius karena berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan pembangunan Indonesia di masa depan," tambahnya.
Jaya menekankan pentingnya menggalakkan gerakan masyarakat sehat (Germas) sebagai gerakan nasional untuk mempercepat dan menyinergikan upaya promotif dan preventif dalam meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban biaya kesehatan.
"Kolaborasi dari berbagai komponen masyarakat dan komitmen untuk membudayakan Germas menjadi kunci keberhasilan," tegasnya.
Provinsi Kaltim telah memiliki Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2017 tentang Germas dan Surat Keputusan Forum Germas Nomor 858 Tahun 2017. Seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur juga telah memiliki peraturan serupa.
"Dalam pelaksanaan sosialisasi Germas di setiap lokasi, kami memberikan keleluasaan untuk berinovasi dengan menambahkan kegiatan lain yang terkait, seperti aktivitas fisik bersama, pemeriksaan kesehatan, dan kegiatan lainnya sesuai dengan kesiapan dan ketersediaan sumber daya," jelas Jaya.