Samarinda (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda terus memantau dan menangani korban banjir yang terjadi di sekitar Bendungan Benanga dengan warga terdampak 357 kepala keluarga mencakup jiwa 1.121 jiwa.
"Ada sembilan RT di wilayah Sempaja Timur yang terdampak dengan jumlah rumah yang terdampak cukup banyak, yaitu 357 kepala keluarga mencakup 1.121 jiwa," kata Kepala BPBD Samarinda Suwarso di Samarinda, Selasa.
Ia menjelaskan ketinggian air di bendungan Benanga telah mencapai level siaga. Pada pagi hari, pihaknya memantau Bendungan Benanga bersama tim siaga gabungan dan relawan, tinggi muka air berada di posisi 8,07 meter yang masuk kategori siaga dan stabil sejak Senin (27/1) pukul 12 malam.
Meskipun kondisi bendungan stabil, Suwarso mengatakan air mulai mengalir ke daerah-daerah yang lebih rendah seperti wilayah Betapus, Bengkuring, Griya Mukti, dan Pemuda. Namun, berdasarkan pantauan di lapangan, ketinggian air di sungai Karang Mumus mulai menurun.
Untuk membantu warga terdampak, BPBD Samarinda bersama tim gabungan mendirikan dapur umum di Kelurahan Sempaja Timur.
Suwarso menjelaskan bahwa banjir di Samarinda disebabkan oleh beberapa faktor. Curah hujan yang tinggi pada Ahad (26/1), menjadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, dia menjelaskan pasang tinggi air laut yang mencapai 2,5 meter juga turut memperparah kondisi banjir belakangan ini. Hujan di daerah hulu serta penyempitan aliran sungai (bottle neck) di beberapa titik, termasuk sungai Karang Asam Kecil, juga menjadi faktor penyebab banjir.
"Ada sebagian rumah yang dibangun di atas sungai, ini juga mempengaruhi tingkat genangan air di wilayah Kota Samarinda," kata Suwarso.
Ketinggian air di wilayah Pampang yang sebelumnya mencapai 130 sentimeter, saat ini sudah mulai turun.
Meskipun air sudah mulai surut, dapur umum di Pampang tetap beroperasi untuk melayani warga yang masih melakukan bersih-bersih rumah. Tim Tagana, BPBD, relawan, dan pihak kelurahan juga bersiaga di lokasi tersebut.
Suwarso mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkait cuaca dan kondisi banjir. Ia juga meminta warga untuk menghindari daerah-daerah yang tergenang air.*