Penajam Paser Utara (ANTARA) - Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, komitmen menjadi bagian dari program mitigasi perubahan iklim yang digagas Pemerintah Pusat.
Penjabat Bupati Penajam Paser Utara, Muhammad Zainal Arifin di Penajam, Selasa mengatakan Pemerintah Kabupaten telah melakukan langkah memperbanyak pembentukan kampung iklim dan bank sampah di desa dan kelurahan yang saat ini sudah terbentuk 27 kampung iklim yang dilengkapi dengan bank sampah.
Khusus bank sampah sampai saat ini sudah terbentuk 190 unit tersebar di 54 desa dan kelurahan yang dikelola secara mandiri masyarakat umum maupun instansi pemerintahan.
Dengan memperbanyak kampung iklim dan bank sampah itu bakal meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk melakukan penguatan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Kemudian pemerintah kabupaten juga menggalakkan gotong royong penanaman pohon di 30 desa, kata dia, yang ditanam pohon peneduh maupun tanaman buah, sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan menghadapi perubahan iklim.
"Tanam pohon diharapkan jadi budaya agar lingkungan tetap lestari, asri, sejuk dan nyaman, rimbunnya pohon selain hasilkan oksigen, juga cegah potensi bencana dan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia," tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini tengah menyusun rencana menyangkut pengelolaan lingkungan dan penerapan ekowisata bakau (mangrove) di kawasan bekas tambak.
"Di kabupaten ini ada lahan bekas tambak dan potensial dijadikan wisata bakau," ucapnya.
Upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten bentuk komitmen jaga kelestarian alam dan pengelolaan alan berkelanjutan," jelasnya lagi.
Keberadaan bank sampah dan ekowisata bakau tersebut selain untuk menghadapi perubahan iklim, juga bisa bermuara pada kemandirian ekonomi masyarakat lokal, demikian Muhammad Zainal Arifin.