Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, memfasilitasi hasil panen petani di daerah yang dikenal dengan sebutan Benuo Taka itu diserap perusahaan swasta, PT Simar Pangan Borneo.
"Kami jembatani petani bermitra dengan perusahaan swasta, agar panen petani punya pasar dan pendapatan yang pasti," ujar Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno di Penajam, Kamis.
Kemitraan petani dengan PT Simar Pangan Borneo yang berada di Kota Balikpapan tersebut terus terjalin, sehingga petani tidak lagi kebingungan untuk menjual hasil panen.
Hasil panen petani Kabupaten Penajam Paser Utara selain diserap Badan Urusan Logistik (Bulog), kini juga diserap PT Simar Pangan Borneo.
Gabah kering giling hasil panen petani yang diserap Bulog sekitar 60 ton, jelas dia, PT Simar Pangan Borneo menyerap gabah kering giling lebih kurang 100 ton.
Perusahaan swasta tersebut, lanjut dia, membeli gabah kering giling dengan harga sesuai fluktuasi harga pasaran antara Rp6.000 sampah Rp7.000 per kilogram.
"Kemitraan petani dengan PT Simar Pangan Borneo diikat dengan perjanjian kerja sama penyerapan hasil panen," tambahnya.
Perjanjian kerja sama yang disepakati PT Simar Pangan Borneo membeli gabah kering giling hasil panen petani Kabupaten Penajam Paser Utara sesuai harga pasar.
Selama ini petani agak kesulitan penjualan hasil panen, menurut dia, setelah menjalin kerja sama dengan Bulog, pemerintah kabupaten melirik perusahaan swasta untuk memasarkan hasil petani.
Rata-rata petani Kabupaten Penajam Paser Utara menghasilkan gabah kering giling antara 3,5 ton sampai empat ton per hektare dalam satu kali panen. Dalam satu tahun petani panen dua kali.
Luas lahan persawahan produktif di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai lebih kurang 7.900 hektare tersebar di empat kecamatan. Dinas terkait berupaya menambah luas area tanam dan meningkatkan produksi tanaman padi menjadi lima ton per hektare, kata Arief Murdiyatno.