Balikpapan (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan Pemerintah Kota Balikpapan Haemusri Umar mengatakan harga daging ayam ras di Kota Balikpapan mengalami kenaikan hingga 3,66 persen.
"Sebelumnya harga daging ayam ras itu rata-rata Rp38.300 per kilogram dan hari ini naik menjadi Rp39.700 per kilogram," jelasnya di Balikpapan, Selasa (23/7).
Haemusri mengatakan kenaikan harga ayam ras tersebut diduga akibat kenaikan harga pakan ternak hingga ketersediaan ternak yang terbatas.
Kendati harga daging ayam ras mengalami kenaikan, namun tidak berpengaruh dengan harga telur yang cenderung stabil.
"Untuk harga telur ayam ras rata-rata berada di Rp33 ribu per kilogram sama seperti hari sebelumnya," katanya.
Begitu juga untuk harga telur lainnya seperti telur bebek di Rp3.100 per butir dan telur ayam kampung Rp58 ribu per kilogram yang juga masih stabil.
Sementara untuk harga daging lainnya seperti daging sapi murni juga masih stabil di harga Rp150 ribu per kilogram.
Adapun untuk harga beras kata Haemusri untuk di Kota Balikpapan juga masih stabil, seperti beras premium termahal untuk harga hari ini Rp17.520 sama seperti hari sebelumnya.
Kemudian harga beras premium termurah yakni Rp17.320, kemudian beras medium termahal Rp15.160, dan beras medium termurah Rp 13.080.per kilogram.
"Untuk harga sayuran di Balikpapan banyak yang turun hari ini," ungkapnya.
Dia menyebutkan seperti harga kangkung yang sempat dikatakan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengalami inflasi, di Balikpapan justru turun hingga 8.00 persen per ikat.
"Yang turun drastis itu harga bayar, sebelumnya Rp17.300 hari ini hanya Rp13.200. Kemudian harga sawi saat ini Rp13.400, untuk harga sebelumnya Rp15 ribu per ikatnya," ujar Haemusri.
Sementara untuk harga kacang panjang mengalami kenaikan 1,82 persen atau Rp 200 perak. Lebih jelasnya bila kemarin harga per ikatnya Rp11 ribu hari ini berada di harga Rp 11.200.
Sedangkan untuk bahan pokok lainnya seperti cabe merah juga mengalami penurunan dari harga Rp48.600 menjadi Rp 45.100 per kilogram.
"Cabe keriting juga turun dari Rp 50.100 per kilogram menjadi 49.600 per kilogram, kemudian cabe rawit Rp 62 ribu menjadi Rp 60 ribu. Semua dalam hitungan per kilogram," sebutnya.
Lanjut Haemusri, kendati harga bersifat dinamis, namun tetap dibutuhkan swasembada, untuk itu perlu dilakukan koordinasi dengan daerah lain.
"Balikpapan ini adalah kota jasa, dan rata-rata bahan pokok ini didatangkan dari Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa," katanya.