Balikpapan (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan menyatakan pasang laut setinggi 2,8 meter di daerah pesisir Kalimantan Timur bisa mengganggu aktivitas, sehingga warga diimbau mewaspadai dampak yang bisa ditimbulkan.
"Dasarian tiga 21-30 Juni 2024 sejumlah kawasan pesisir di Kaltim diprakirakan terjadi pasang laut 2,8 meter, sehingga perlu diwaspadai," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat.
Kewaspadaan diperlukan karena dampak pasang laut antara lain dapat mengganggu aktivitas petambak dan aktivitas lain baik ekonomi maupun sosial, termasuk bisa membahayakan anak-anak yang sering berenang di pantai.
Ia merinci berdasarkan prakiraan pasang surut di Perairan Balikpapan periode 21 - 30 Juni 2024, pasang tertinggi terjadi pada 22 hingga 25 Juni dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 06:00 - 08:00 Wita.
Sedangkan surut terendah diprakirakan setinggi 0,4 meter pada 21 sampai 25 Juni pada pukul 23:00, 24:00, dan 01:00 Wita.
Kewaspadaan masyarakat menjadi perhatian karena terdapat tiga daerah yang terpengaruh oleh pasang laut di Perairan Balikpapan, yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser.
Di tiga wilayah ini banyak warga yang memiliki tambak baik tambak untuk budidaya kepiting, udang, dan berbagai jenis perikanan laut.
Ketika terjadi pasang tinggi dikhawatirkan air laut dapat meluap ke tambak warga yang mungkin dapat menghanyutkan budidaya mereka, karena ikan, udang, dan kepiting yang mereka pelihara bisa terdampak arus pasang laut yang membuat rugi petambak, sehingga adanya peringatan ini petambak bisa melakukan antisipasi.
Selain itu, pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga dekat pantai.
Kewaspadaan bukan hanya disampaikan untuk warga pesisir di Balikpapan dan sekitarnya, tetapi juga sejumlah kawasan pesisir lain yang tersebar di Kaltim.
Seperti di perairan Muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, yakni pasang tertinggi diprakirakan terjadi pada 24 Juni dengan ketinggian 2,8 meter pukul 09:00 Wita, kemudian surut terendah 0,5 meter pada 21 hingga 27 Juni 2024 pukul 02:00 hingga 05:00 dan 14:00 - 17:00 Wita.
"Kemudian di perairan Teluk Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, pasang tertinggi pada 22 hingga 24 Juni dengan ketinggian 2,5 meter pada pukul 06:00 dan 07:00 Wita, surut terendah setinggi 0,4 meter pada 22 hingga 25 Juni 2024 pukul 01:00 dan 24:00 Wita," katanya.
Lalu di Perairan Pulau Nubi, Muara Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara dan sekitarnya, pasang tertinggi pada 23 dan 24 Juni 2024 setinggi 2,8 mete pukul 07.00 dan 08.00 Wita, surut terendah setinggi 0,5 meter pada 22 hingga 26 Juni sekira pukul 24.00 - 02.00 Wita.