Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengimbau warga pesisir yang tersebar pada tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap pasang air laut setinggi 2,9 meter periode 11-20 November 2023.
Kewaspadaan perlu menjadi perhatian karena dampak dari pasang laut antara lain bisa mengganggu budi daya perikanan tambak seperti tambak udang, kepiting dan tambak ikan yang banyak tersebar di kawasan pesisir.
"Pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, termasuk rumah warga dekat pantai yang rawan banjir," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Minggu.
Sejumlah kawasan yang diprakirakan mengalami pasang tinggi itu adalah di perairan Kota Balikpapan dan sekitarnya seperti Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser, pasang tertinggi terjadi tanggal 14 dan 15 November.
Pasang dalam dua hari tersebut diprakirakan dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 19.00 WITA. Sedangkan prakiraan surut terendah setinggi 0,2 meter pada 14 - 16 November pukul 12.00 dan 13.00 WITA.
Untuk kawasan Muara Sungai Berau, prakiraan pasang tertinggi diprakirakan terjadi pada 15 November dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 21.00 WITA.
Kemudian surut terendah setinggi 0,3 meter, diprakirakan terjadi selama empat hari di tanggal 13-16 November sekira pukul 02.00 hingga 04.00 WITA.
Di wilayah Pulau Nubi atau di Muara Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, pasang tertinggi diprakirakan terjadi selama empat hari pada 14-16 November, dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 19.00 dan 20.00 WITA.
Sementara surut terendah setinggi 0.3 meter yang diprakirakan terjadi pada tanggal yang sama atau 14-16 November selira pukul 12.00 dan 13.00 WITA.
Selanjutnya adalah di perairan Teluk Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur, masih di periode 11-20 November ini, pasang tertinggi diprakirakan terjadi pada 13-16 November, dengan ketinggian 2,5 meter pada pukul 19.00 WITA.
"Sedangkan surut terendah setinggi 0,3 meter, diprakirakan terjadi dua hari pada 15 dan 16 November sekira pukul 12.00 dan 13.00 WITA," kata Diyan.