Samarinda (ANTARA) -
Penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) triwulan I 2024 di Provinsi Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai 11,12 persen years on years (yoy), lebih tinggi ketimbang triwulan sebelumnya yang sebesar 8,45 persen (yoy).
"Penyaluran pembiayaan atau akses keuangan UMKM dari perbankan pada periode triwulan I 2024 terjaga, diikuti risiko kredit yang mengalami perbaikan," kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Budi Widhartarto di Samarinda, Rabu.
Untuk tingkat risiko kredit yang membaik ini diindikasikan oleh tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang mengalami perbaikan dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni dari 3,83 persen pada triwulan IV 2023 menjadi 3,42 persen di triwulan I 2024.
Penyaluran kredit UMKM di Kaltim yang tetap terjaga utamanya bersumber dari pertumbuhan kredit modal kerja dan investasi.
Penyaluran kredit berupa modal kerja untuk UMKM ini merupakan keharusan dari perbankan, karena ada semacam kewajiban dari masing-masing pemerintah daerah di Kaltim memberikan akses modal agar UMKM di Kaltim terus tumbuh.
Dilihat berdasarkan lapangan usaha (LU), lanjutnya, maka penyaluran kredit untuk UMKM Kaltim yang tetap terjaga bersumber dari penyaluran kredit pada LU industri pengolahan, pertanian, hingga LU perdagangan, hotel, dan restoran.
"Secara umum, stabilitas keuangan daerah Kaltim triwulan I 2024 relatif terjaga, tercermin dari penyaluran kredit yang tumbuh positif dengan tingkat risiko kredit yang tetap terjaga rendah," katanya.
Penyaluran kredit secara umum di Kaltim pada triwulan I 2024 tumbuh sebesar 9,49 persen (yoy), masih di bawah pertumbuhan kredit triwulan sebelum yang tumbuh 12,60 persen, bahkan lebih rendah ketimbang pertumbuhan penyaluran kredit nasional di triwulan I 2024 yang sebesar 11,88 persen.
Sementara untuk risiko kredit yang diindikasikan oleh NPL tergolong masih rendah di angka 1,27 persen (yoy), walaupun sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan IV 2023) yang tercatat 1,11 persen.