Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) membuat sumur bor di sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara untuk membantu pengairan lahan persawahan di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
"Kami bantu pembuatan sumur bor pada tahun ini (2024) untuk pengairan sawah di sejumlah wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Provinsi Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda di Penajam, Selasa.
Pembuatan sumur bor itu bakal mulai dilakukan pada bulan ini (Januari 2024), dengan estimasi pengerjaan satu sumur bor selama tiga sampai empat bulan, sehingga sejumlah sumur bor bisa digunakan petani untuk pengairan lahan persawahan diperkirakan pada Mei 2024.
Sumur bor bantuan yang dibuat Pemprov Kaltim di wilayah Kecamatan Babulu itu memiliki kedalaman hingga 200 meter dengan kapasitas dua sampai tiga liter per detik.
Pembuatan sumur bor bakal dilakukan di Desa Rawa Mulia, Sumber Sari, Rintik, dan Desa Gunung Intan di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sumur bor menjadi salah satu solusi terhadap kurangnya sumber air untuk pengairan lahan persawahan menyusul penyelesaian pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake.
Pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser dinilai penting bagi petani sebagai sumber air irigasi lahan persawahan dua kabupaten itu.
Saat ini, lahan persawahan di Kabupaten Penajam Paser Utara mengandalkan pengairan sistem tadah hujan dan petani sering kekurangan sumber air pengairan, sehingga petani tidak dapat menanam padi.
"Kami berikan bantuan jangka pendek kepada petani menyangkut persoalan sumber air pengairan lahan sawah, sambil menunggu pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake," katanya.
Produksi pertanian di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, belum optimal karena kekurangan pasokan air untuk pengairan lahan persawahan, demikian Aji Muhammad Fitra Firnanda.