Samarinda (ANTARA) -
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mengakhiri tahun produksi 2023 dengan capaian yang tinggi, yaitu 2,73 juta ton amonia, 3,28 juta ton urea, dan 156 ribu ton NPK.
"Kami bersyukur dan bangga dengan capaian ini, yang merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen seluruh karyawan dan manajemen Pupuk Kaltim dalam menjalankan operasi produksi secara efisien dan aman," ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo melalui press release yang diterima ANTARA Kaltim di Samarinda, Jumat.
Di area gudang Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Soesilo mengatakan, capaian tersebut menunjukkan kinerja yang baik dari perusahaan produsen urea terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Penutupan produksi tahun 2023 tersebut ditandai dengan pengantongan terakhir produk urea Pupuk Kaltim, yang ia saksikan bersama jajaran direksi dan komisaris Pupuk Kaltim.
Soesilo menambahkan, capaian produksi Pupuk Kaltim di tahun 2023 juga merupakan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional, mengingat pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
"Kami berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani Indonesia, sekaligus menjaga kualitas dan ketersediaan produk kami di pasar," katanya.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan Kementerian Pertanian, serta mitra kerja dan stakeholder lainnya yang telah membantu kelancaran operasi produksi Pupuk Kaltim.
"Kami berharap di tahun 2024, kami dapat meningkatkan kinerja produksi kami, sejalan dengan target yang telah ditetapkan, serta menghadapi tantangan dan peluang yang ada dengan optimisme dan inovasi," tuturnya.
Tentang Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim merupakan salah satu anggota PT Pupuk Indonesia (Persero) dan menjadi produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara.
Pupuk Kaltim memiliki visi menjadi perusahaan di bidang industri pupuk, kimia, dan agribisnis kelas dunia yang tumbuh dan berkelanjutan.
Saat ini, Pupuk Kaltim memiliki 13 pabrik, di antaranya lima pabrik amonia berkapasitas 2,74 juta ton per tahun, lima pabrik urea berkapasitas 3,43 juta ton per tahun, dan tiga pabrik NPK berkapasitas 300 ribu ton per tahun. Kinerja Pupuk Kaltim pun telah diakui oleh berbagai kalangan dan instansi, terbukti dengan perolehan ragam penghargaan selama 45 tahun berkiprah.
Untuk ketujuh kalinya, akhir 2023 Pupuk Kaltim sukses mempertahankan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) Nasional Peringkat Emas. Dan di pertengahan 2023, Pupuk Kaltim meraih peringkat pertama dunia di penilaian ESG Risk Rating Sustainalytics.