"Itu hanya pemakaman umum biasa, bukan diperuntukan untuk ASN saja, tapi untuk semua umat," ujar Rahmad saat dijumpai di Gedung DPRD Balikpapan, Rabu (22/11).
Pembangunan makam, menurut Rahmad, harus direncanakan sejak awal menyusul peningkatan jumlah penduduk Kota Minyak seiring rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Kalo itu (makam) tidak dipikirkan dari sekarang, dan penduduk kian bertambah, maka akan penuh pemakaman. Sedangkan semua manusia pasti akan mati," ujarnya.
Kota Balikpapan tengah menyusun perencanaan bahwa setiap kawasan harus menyediakan lahan setidaknya dua persen sebagai lokasi pemakaman warga.
Sebelumnya, Dinsos Balikpapan berencana membangun Taman Makam Bahagia yang diperuntukkan bagi para pejabat daerah, baik unsur pemerintahan maupun dari instansi vertikal.
Pembangunan makam itu direncanakan tidak jauh dari Taman Makam Pahlawan Dharma Agung di Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.
Baca juga: Dinsos Balikpapan berencana bangun Pemakaman khusus pejabat Pemkot
“Taman makam ini diperuntukkan bagi pejabat. Misalnya untuk pejabat Pemkot dan untuk keluarga besar TNI,” ujar Kepala Dinsos Kota Balikpapan Edy Gunawan
Edy menyebutkan, luas keseluruhan lahan taman makam pahlawan mencapai 500 meter persegi. Pemkot Balikpapan berencana melakukan penambahan lahan tersebut.
Pemkot Balikpapan tengah mengupayakan agar kawasan Taman Makam Pahlawan Dharma Agung Balikpapan, dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, sesuai standar layaknya makam pahlawan pada umumnya.
“Paling tidak, ada tempat lahan untuk prosesi pemakaman. Jadi ada tempat upacara, ada perpustakaan seperti di Taman Makam Pahlawan Samarinda.
Kemudian diperlukan juga gudang untuk menyimpan barang-barang dan beberapa item lagi untuk memenuhi standar taman makam pahlawan yang layak,” katanya. (Adv)
Baca juga: Makam Raja dan meriam Indra Giri diusulkan jadi cagar budaya