Samarinda (ANTARA) -
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Setyo Budi Basuki mengatakan pencegahan penyakit menjadi strategi baru transformasi kesehatan, baik untuk penyakit menular ataupun tidak menular.
"Penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan kanker itu pencegahan-nya jauh lebih penting daripada pengobatan. Jika seseorang sudah didiagnosa penyakit tidak menular, dia sudah tidak bisa lepas dari obat dan ketergantungan sepanjang hidupnya," ujar Basuki di Samarinda, Selasa.
Kemudian penyakit menular seperti TBC, HIV, dan malaria, menurut Basuki, juga perlu diupayakan pencegahan dengan melakukan deteksi dini, pengobatan, dan pelacakan kontak.
"Kalau terjangkit, dia harus minum obat sampai sembuh dan perhatikan ada orang lain di sekitarnya yang kontak. Orang yang kontak itu harus dilakukan penelusuran dan identifikasi. JIka hasil negatif, dia harus minum obat pencegahan," katanya.
Baca juga: Transformasi kesehatan di Kaltim sejalan dengan visi Presiden
Basuki juga menjelaskan tentang aksi Tri Zero untuk HIV, yaitu zero stigma, zero kematian, dan zero infeksi baru.
"Kita harus menghilangkan stigma terhadap mereka, agar mau berobat dan tidak menyembunyikan penyakitnya. Kalau berobat, mereka bisa hidup normal dan tidak menularkan ke orang lain. Edukasi masyarakat agar tidak mengucilkan orang dengan HIV itu sangat penting," tuturnya.
Basuki berharap transformasi kesehatan untuk bidang pencegahan penyakit di Kaltim bisa terwujud dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan media.
Menurutnya, media punya peran besar dalam menyampaikan informasi yang benar dan edukatif tentang pencegahan penyakit. Media juga bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat terkait pencegahan penyakit.
"Kita harus bersinergi untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif," katanya. (Adv)
Baca juga: Kadinkes Kaltim tekankan transformasi kesehatan dalam pembangunan