Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, mengatakan momen Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tahun ini lebih menekankan pada transformasi kesehatan untuk Indonesia maju.
"Transformasi kesehatan adalah perubahan yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat," kata Jaya sebelum apel HKN yang dilaksanakan di halaman GOR Unmul Samarinda, Senin.
Ia menjelaskan transformasi kesehatan meliputi empat pilar, yaitu penguatan sistem kesehatan, penguatan sumber daya manusia kesehatan, penguatan pelayanan kesehatan primer, dan penguatan jaminan kesehatan nasional.
"Melalui transformasi kesehatan, kita berharap dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan, yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, menurunkan angka kematian ibu dan anak, menekan penularan penyakit menular dan tidak menular, serta mengurangi beban biaya kesehatan," ujarnya.
Jaya mengatakan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Kalimantan Timur telah berupaya melakukan transformasi kesehatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah.
"Salah satu contoh adalah program Kaltim Sehat, yang merupakan program unggulan Pemprov Kaltim untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat yang tidak terlayani oleh BPJS Kesehatan," katanya.
Jaya mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Timur untuk bersama-sama mendukung transformasi kesehatan untuk Indonesia maju dengan menjaga kesehatan diri dan keluarga, menerapkan protokol kesehatan, dan senantiasa melakukan pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan terdekat.
"Kesehatan adalah hak asasi manusia yang harus kita lindungi bersama. Mari kita wujudkan Indonesia sehat, Indonesia maju," ungkap Jaya.
Sementara, Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama dalam upaya pembangunan kesehatan di seluruh Indonesia, khususnya di provinsi yang dipimpinnya.
Hal itu disampaikan Akmal Malik dalam sambutannya pada apel Hari Kesehatan Nasional 2023.
Akmal Malik mengatakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bersinergi dan berkolaborasi dalam merencanakan, menganggarkan, dan mengimplementasikan program kesehatan di wilayahnya masing-masing.
"Kita tidak bisa melakukannya sendiri. Hanya dengan sinergi yang kuat dan kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat, kita bisa mewujudkan enam pilar transformasi kesehatan untuk perubahan yang lebih baik," ujarnya. (Adv/Dinkes Kaltim)