Balikpapan (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang Januari-Juni 2023 menjual berbagai produk perikanan dan kelautan bersertifikasi ke sejumlah wilayah di Indonesia senilai Rp286,97 miliar, menggambarkan produknya terjamin kualitas dan digemari daerah lain.
"Tingginya penjualan ke luar daerah juga menandakan produksi Kaltim melimpah, karena setelah mencukupi kebutuhan lokal, baru dijual ke luar," ujar Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMKHP) Balikpapan Eko Sulystianto di Balikpapan, Rabu.
Terdapat sejumlah hasil perikanan dan kelautan yang dilakukan uji mutu dan sertifikasi oleh pihaknya sebelum dijual ke luar daerah, namun yang paling menonjol ada lima komoditas yakni ikan teri kering, rumput laut kering, kepiting, udang windu segar, dan ikan sepat kering.
Rinciannya adalah penjualan ikan teri kering pada Januari-Juni sebanyak 1.094 ton dengan nilai Rp24,75 miliar, rumput laut sebanyak 4.689 ton dengan nilai Rp86,46 miliar, kepiting sebanyak 987 ton dengan nilai Rp29,08 miliar.
Kemudian menjual udang windu segar ke sejumlah daerah di Indonesia di periode yang sama sebanyak 528 ton dengan nilai Rp28,24 miliar, lantas komoditas ikan sepat kering sebanyak 1.090 ton dengan nilai Rp27,96 miliar.
Berdasarkan capaian pada semester 1 2023 dengan penjualan sebanyak 10.806 ton hasil kelautan dan perikanan dari Kaltim, maka paling tidak hasil di akhir 2023 akan sama dengan capaian tahun 2022 yang menjual sebanyak 20.841 ton dengan nilai Rp548,3 miliar.
Sedangkan rincian kinerja penjualan sepanjang tahun 2022 sebanyak itu adalah untuk komoditas ikan teri kering sebanyak 5.757 ton dengan nilai Rp182,46 miliar, penjualan rumput laut kering sebanyak 63.899 ton dengan nilai Rp63,9 miliar.
"Lantas penjualan kepiting sebanyak 1.579 ton senilai Rp41,73 miliar, udang windu segar sebanyak 1.072 ton dengan nilai Rp62,69 miliar, dan penjualan ikan sepat kering sebanyak 1.485 ton dengan nilai Rp39,34 miliar," kata Eko.
Kaltim jual produk perikanan dan kelautan Rp286,97 miliar
Kamis, 21 September 2023 6:09 WIB
Tingginya penjualan ke luar daerah juga menandakan produksi Kaltim melimpah, karena setelah mencukupi kebutuhan lokal, baru dijual ke luar