Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus melakukan kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan) untuk mewujudkan generasi emas dimulai dari daerah, sehingga kemudian bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
"Kampanye Gemarikan merupakan bagian dari membangun generasi emas, salah satunya dilakukan untuk pencegahan dan penanganan stunting, karena dengan rutin mengonsumsi protein dari ikan dapat mencegah stunting," kata Kepala DKP Kabupaten Kukar Muslik di Tenggarong, Selasa.
Dalam kaitan intervensi stunting, pihaknya berupaya meningkatkan produksi ikan sistem kolam filter, salah satunya telah diterapkan di PKK Dusun Pelita, Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu.
Peningkatan produksi ikan sistem kolam filter tahun ini dilaksanakan di 25 di antara 41 desa/kelurahan yang menjadi lokasi penanganan stunting, yakni kawasan yang memiliki karakteristik kekurangan air untuk pengembangan budi daya ikan.
Hal ini merupakan bagian dari strategi dan kebijakan dalam percepatan pencegahan dan penanganan stunting di Kukar, khususnya untuk kecukupan gizi (protein), baik bagi ibu hamil, ibu menyusui, maupun bayi di bawah dua tahun (baduta).
Baca juga: Kutai Kartanegara tingkatkan produksi ikan dari bantuan sapras
Penerapan sistem kolam filter tersebut, telah diluncurkan oleh Bupati Kukar Edi Damansyah pada Jumat (16/8), ditandai dengan penyerahan bantuan kolam filter, benih patin, dan pakan ikan kepada Ketua PKK Dusun Pelita, Desa Margahayu.
Terpilihnya Desa Margahayu sebagai lokasi percontohan karena merupakan salah satu di antara 41 desa yang menjadi lokasi intervensi stunting di Kukar.
Penerapan kolam filter ini merupakan bagian reformasi inovasi, sebagai syarat dalam mengikuti Diklat Pimpinan II sebelumnya, sehingga hasilnya tidak hanya menjadi hasil diklat, namun menjadi program DPK Kukar dalam inovasi budi daya perikanan.
Dalam intervensi stunting, katanya, salah satunya terdapat program pemenuhan gizi dari ikan, sehingga pihaknya menerapkan hasil inovasi tersebut dengan tujuan utama memenuhi gizi bagi keluarga di desa setempat, sedangkan jika masih lebih maka hasilnya bisa dijual untuk menambah penghasilan pengelola.
"Program ini tidak hanya diterapkan di lokasi desa stunting, namun akan berkembang ke desa-desa lain yang memiliki karakter lingkungan yang sama maupun nyaris sama, sehingga setiap desa di Kukar tidak akan kekurangan ikan," katanya.
Baca juga: Produksi perikanan Kabupaten Penajam penuhi kebutuhan warga Benuo Taka
DKP Kukar kampanyekan Gemarikan demi generasi emas
Selasa, 20 Agustus 2024 15:35 WIB