Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mengupayakan ketersediaan hewan kurban jelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriah agar harga tetap stabil.
"Kami berupaya pasok hewan ternak sapi dan kambing yang akan disembelih pada Idul Adha tahun ini agar lebih penuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno di Penajam, Kamis.
Hewan kurban yang akan dipasok pada Idul Adha 2023 di Penajam mencapai 1.100-1.200 sapi dan 200 kambing. Jumlah itu naik dibanding pasokan pada Idul Adha 2022 yang mencapai 1.091 sapi dan 184 kambing.
Hewan ternak sapi yang tersedia di peternakan masyarakat maupun perusahaan penggemukan di Kabupaten Penajam Paser Utara hanya 750 sapi sehingga harus memenuhi pasokan dari luar daerah. Sedangkan ketersediaan hewan ternak kambing sudah lebih dari cukup yakni 500 kambing.
Baca juga: Pemprov Kaltim pastikan ketersediaan hewan kurban mencukupi
Baca juga: Pemprov Kaltim pastikan ketersediaan hewan kurban mencukupi
"Kami berupaya lebihkan persediaan hewan kurban khususnya sapi, agar harga tetap stabil," ujarnya.
Dinas Pertanian Penajam Paser Utara memproyeksikan harga sapi berpotensi mengalami kenaikan jelang Idul Adha.
Harga itu dipengaruhi dari biaya perawatan, karantina, dan pengiriman hewan ternak apabila didatangkan dari luar daerah.
Harga itu dipengaruhi dari biaya perawatan, karantina, dan pengiriman hewan ternak apabila didatangkan dari luar daerah.
Potensi kenaikan harga tersebut, lanjut Arief Murdiyatno, untuk sapi lokal diperkirakan hingga 10-20 persen. Sedangkan sapi jenis limosin bisa mencapai 25 persen, tergantung bobot atau berat sapi.
Pantauan ANTARA, hewan ternak sapi lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara dijual Rp16 juta hingga Rp35 juta, sedangkan sapi limosin dihargai Rp30 juta sampai Rp100 juta.
Harga jual sapi itu, menurut penjual hewan kurban warga Kabupaten Penajam Paser Utara Dalle Silele, mengalami kenaikan sekitar Rp2 juta hingga Rp4 juta per sapi.
"Berat sapi yang dijual 60 kilogram sampai 150 kilogram, tapi harga jual tergantung dari berat sapi," katanya.
Dalle Silele mengatakan kenaikan harga dipengaruhi permintaan yang cukup tinggi, sedangkan ketersediaan sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara terbatas dan biaya pengiriman mendatangkan sapi dari luar daerah besar.
Baca juga: Pemprov Kaltim siapkan 12.022 sapi kurban
Baca juga: Pemprov Kaltim siapkan 12.022 sapi kurban