Paser (ANTARA) - Warga Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser akhirnya memperbaiki jembatan yang putus secara swadaya karena dana tanggap darurat pemerintah daerah setempat tidak mencukupi untuk perbaikan.
"Untuk sementara dibuat jembatan darurat menggunakan batang pohon dengan bantuan alat berat, " kata Sekretaris Desa Petangis Zulvian Pratama, Selasa.
Jembatan darurat ini, kata dia, hanya bisa dilewati kendaraan roda dua saja yang sebelumnya bisa dilewati kendaraan roda empat.
Ia menuturkan, beberapa waktu lalu tim dari Dinas Pekerjaan dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser telah meninjau lokasi jembatan yang putus.
Ternyata bentang jembatan yang putus tersebut cukup panjang, maka tidak memungkinkan untuk ditindaklanjuti dengan menggunakan dana tanggap darurat.
Menurut Zulvian, jembatan putus akibat diterjang banjir beberapa tahun lalu sangat penting bagi masyarakat setempat untuk akses anak-anak ke sekolah maupun akses kesehatan masyarakat.
"Pemerintah Desa telah mengusulkan perbaikan sejak tiga tahun lalu melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang), " katanya.
Lanjutnya, pembangunan jembatan juga tidak bisa dianggarkan melalui dana desa.
Sementara itu, Kabid Bina Marga DPUTR Paser Evy Herawati mengatakan belum bisa dipastikan apakah pembangunan jembatan tersebut akan diusulkan di APBD Perubahan tahun ini atau APBD 2024.