Nunukan (ANTARA Kaltim)- Pemerintah pusat hingga daerah diminta mendukung merealisasikan Pelabuhan Lamijung Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi pelabuhan internasional.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan Robby Nahak Serang di Nunukan, Jumat, mengharapkan dukungan semua pihak terutama pemerintah pusat hingga daerah merealisasikan rencana Pelabuhan Lamijung menjadi pelabuhan internasional.
"Saya harapkan pemerintah pusat hingga daerah mendukung operasional Pelabuhan Lamijung menjadi pelabuhan internasional pada 1 Januari 2014," kata dia.
Ia mengaku kesiapan yang telah dilakukan selama telah mencapai 99 persen baik pengadaan sarana prasarana maupun segala bentuk perizinannya.
"Yang belum siap sisa izin kawasan kepabeanan saja. Tapi bea cukai telah berjanji untuk menerbitkannya sebelum waktu yang telah ditentukan bersama yakni 1 Januari 2014," ujar Robby.
Konsep operasional Pelabuhan Lamijung nantinya lebih banyak mengadopsi mekanisme Pelabuhan Internasional Batam Kepulauan Riau terutama sistem penanganan pelayanan.
Kelayakan Pelabuhan Lamijung menjadi pelabuhan internasional telah memenuhi persyaratan, dan sudah diupayakan Pemerintah Kabupaten Nunukan untuk melengkapinya.
Robby juga mengungkapkan bahwa selama sembilan tahun Pemkab Nunukan memperjuangkan perubahan status Pelabuhan Lamijung menjadi pelabuhan internasional.
Oleh karena itu, dia optimistis pengoperasian pelabuhan internasional ini akan terwujud setelah memperhatikan kelengkapan sarana prasarana yang dimiliki Pelabuhan Lamijung saat ini.
Terkait dengan pemindahan kapal angkutan resmi Nunukan-Tawau Malaysia, Robby mengatakan akan dipindahkan secara bertahap dari tujuh kapal yang mengangkut penumpang setiap hari.
"Kita sudah menyampaikan kepada pemilik kapal soal rencana pemindahan kapal angkutan ke luar negeri (Malaysia) dan mereka tidak mempermasalahkan lagi. Tapi kalau tidak bisa dilakukan sekaligus maka kemungkinan langkah awal cukup satu atau dua kapal dulu," kata dia.
Ia menyadari area tambat kapal angkutan resmi ke Tawau, Malaysia, belum memungkinkan untuk tujuh kapal yang ada saat ini sehingga pada masa mendatang akan ditambah.
"Pada intinya kita berjalan saja dulu. Kekurangan yang masih ada akan dibenahi secara perlahan," ucap Robby. (*)