Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kaltim menghimpun data jumlah siswa per kelas dan guru bidang studi di 15 kabupaten dan kota untuk keperluan distribusi buku kurikulum 2013 yang segera memasuki proses lelang.
"Dulu kami sudah pernah meminta data siswa untuk keperluan distribusi dan lelang buku kurikulum baru, tapi data yang dikirimkan oleh sejumlah daerah belum lengkap, bahkan ada yang diragukan," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kaltim Asli Nuryadin di Samarinda, Rabu.
Data yang diragukan itu di antaranya, di salah satu kabupaten terdapat SMP favorit, tetapi anehnya, data yang dikirimkan ke Dinas Pendidikan Kaltim, jumlah siswa kelas 1 sekolah itu hanya ada 40 siswa.
Angka tersebut dinilai janggal karena tidak mungkin di sekolah favorit hanya terdapat 40 siswa. Kalau di daerah terpencil, jumlah itu tentu wajar. Lagi pula di daerah terpencil tidak ada sekolah favorit.
Kondisi data yang meragukan inilah yang mebuat pihaknya tidak yakin atas informasi yang dikirimkan itu, sehingga dia kembali meminta pengiriman data melalui email agar lebih cepat.
Adapun batas pengiriman data dari kabupaten dan kota per sekolah itu sudah dimintanya mulai 22 Juli juga melalui email dan melalu telepon, kemudian paling lama harus sudah diterima oleh Dinas Pendidikan Kaltim pada 27 Juli.
"Saat ini mungkin saja mereka masih main-main dengan tidak mengirimkan data lengkap, tapi mereka akan merasakan ketika buku tersebut dikirimkan ke sekolah masing-masing jika tidak sesuai dengan jumlah siswa, pasalnya dalam distribusi buku, kami berpedoman pada data yang masuk, bukan jumlah siswa yang ada," kata Asli.
Menurutnya, pekan depan proses lelang akan dimulai dengan dana Rp7 miliar. Anggaran itu untuk mencetak buku bagi kelas I, IV, dan kelas VII. Sedangkan pencetakan buku untuk kelas X belum bisa dilakukan karena pihaknya belum menerima contoh buku yang akan dicetak.
Menurutnya, sambil berjalannya proses lelang, maka masing-masing sekolah harus betul-betul menghitung jumlah siswa dan agamanya, karena dalam buku yang akan dicetak tersebut terdapat mata pelajaran agama.
Di Kaltim, katanya, jumlah agama yang ada cukup variatif, yakni ada yang bergama Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan agama lain, sehingga sekolah harus benar-benar mencantumkan agama siswa.
Sedangkan permintaan data yang segera dikirimkan itu adalah mengenai nama sekolah, alamat, kecamatan, kabupaten/kota, jumlah murid, agama, dan jumlah guru per bidang studi, pasalnya yang akan menerima buku tersebut bukan hanya siswa, tapi juga gurunya. (*)
Kaltim Himpun Data Siswa Untuk Buku Kurikulum
Rabu, 24 Juli 2013 16:58 WIB
Dulu kami sudah pernah meminta data siswa untuk keperluan distribusi dan lelang buku kurikulum baru, tapi data yang dikirimkan oleh sejumlah daerah belum lengkap, bahkan ada yang diragukan,"