Samarinda (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda menekankan pentingnya pendidikan holistik untuk anak usia dini, mencakup lima aspek utama yang harus ditingkatkan, yaitu pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan, deteksi dini tumbuh kembang anak, dan perlindungan.
"Pendidikan holistik bertujuan untuk menciptakan anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia," kata Kepala Disdikbud Samarinda Asli Nuryadin di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.
Pihaknya terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki kewenangan dan kemampuan dalam memberikan layanan kepada anak.
Beberapa pihak yang terlibat dalam kerja sama ini antara lain Dinas Kesehatan (puskesmas), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), serta berbagai lembaga pemerhati anak.
Asli menambahkan bahwa Disdikbud Samarinda juga membangun sinergisitas dengan Bunda PAUD tingkat kecamatan untuk mencapai tujuan pengembangan anak usia dini holistik dan integratif.
"Kami berharap dengan adanya sinergi ini, layanan pengembangan anak usia dini holistik-integratif dapat terselenggara dengan baik dan anak-anak di Samarinda dapat tumbuh menjadi generasi yang unggul," tuturnya.
Lebih lanjut, Asli memaparkan jumlah PAUD/TK di Samarinda saat ini mencapai 453 satuan pendidikan, terdiri atas 12 berstatus negeri dan 441 swasta.
Total tenaga pendidik PAUD/TK itu sebanyak 1.013 orang. Sedangkan angka partisipasi kasar (APK) PAUD yang terdata saat ini sebesar 28,96 persen.
Untuk mendukung pengembangan PAUD/TK, Pemerintah Kota Samarinda mengalokasikan anggaran senilai Rp6,4 miliar pada tahun 2024. Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai proyek rehabilitasi dan pembangunan di beberapa TK Negeri di Samarinda.
Selain itu, untuk tahun 2025, anggaran pengembangan PAUD/TK direncanakan sebesar Rp10,3 miliar, digunakan untuk rehabilitasi pagar, ruang kelas, aula, dan pengawasan di beberapa TK Negeri di Samarinda.
"Melalui upaya ini, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Samarinda, sehingga dapat menciptakan generasi penerus yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan menuju generasi emas," ungkap Asli.