Samarinda (ANTARA) - Meski terbilang masih pandemi COVID-19, Ramadhan tahun 2022 lebih menyenangkan dan membahagiakan karena telah mengalami perkembangan dibanding tahun sebelumnya yang juga dalam suasana pandemi.
"Kalau tahun kemarin COVID-19 sedang naik-naiknya jadi kita beraktivitas susah. Nah tahun ini alhamdulillah sudah melandai sehingga kita bisa melakukan pawai obor, tarawih ramai-ramai hingga melakukan pengajian bersama teman," ujar Jidan salah satu jemaah di Samarinda, Sabtu.
Ke depan, Jidan berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar masyarakat bisa melakukan tarawih seperti biasa dan takbiran hingga bebas mudik tanpa syarat.
Jemaah lainnya Dwi Khusnul Mubiin mengaku Ramadhan tahun ini sama seperti Ramadhan sebelum adanya COVID-19 yang sangat dinanti-nantikan.
"Karena bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah," tuturnya.
Dikemukakannya meski bulan Ramadhan tahun ini menggembirakan, tapi disisi lain juga di awal bulan yang penuh berkah telah terjadi kenaikan harga sembako dan harga BBM.
Ditambah kelangkaan BBM jenis Pertalite membuat pengeluaran di bulan Ramadhan tahun ini akan sangat besar dibanding tahun sebelumnya.
Sementara Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Haiban menyebutkan masyarakat nampak antusias menyambut Ramadhan dilihat dari banyaknya jemaah di Masjid Ad-Dakwah yang berlokasi di Jalan Sirad Salman, Samarinda.
"Walaupun tadi sempat hujan lebat jemaah yang hadir banyak. Masjidnya lebih terisi, tidak seperti tahun lalu masyarakat sebagian masih ragu ke masjid karena COVID-19 sedang memuncak," katanya.
Diketahui, hujan sempat mengguyur Kota Samarinda selama satu jam menjelang tarawih yakni sekitar pukul 17:30 Wita, kemudian hujan reda ketika azan Isya berkumandang.
"Saya lihat jemaah ramai memenuhi masjid dan jemaah tetap mematuhi protokol kesehatan menggunakan masker,” ujar Haiban.