Samarinda (ANTARA Kaltim)- Produksi jagung di Provinsi Kaltim hingga akhir 2013 diperkirakan turun 24,26 persen ketimbang tahun sebelumnya, yakni dari produksi sebanyak 9.940 ton pipilan
kering pada 2012, turun menjadi 7.528 ton jagung pipilan kering.
"Penurunan produksi terjadi karena menurunnya luas panen yang mencapai 1.034 hektare atau minus 25,19 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Johny Anwar di Samarinda, Jumat.
Penurunan produksi jagung pada 2013 diperkirakan terjadi di dua daerah, yakni di Kabupaten Berau dan Kabupaten Bulungan.
Perkiraan penurunan produksi jagung 2013 yang sebanyak 2.411 ton itu, terjadi pada tiga periode, yakni dalam subround Januari - April sebanyak 1.262 ton atau 38,97 persen, kemudian subround Mei - Agustus sebesar 223 ton atau 9,53 persen.
Penurunan juga terjadi dalam subround September - Desember yang sebesar 926 ton atau 21,23 persen, jika dibanding dengan subroun yang sama tahun sebelumnya.
Pola panen jagung sepanjang 2013 diperkirakan masih sama dengan pola panen yang terjadi pada 2012, namun berbeda dengan pola panen pada 2011, yakni puncak panen terjadi pada subround September - Desember.
Jika dirinci per subround, katanya, maka luas panen pada Januari - April seluas 770 hektare (ha), subround Mei - Agustus seluas 818 ha, dan subround September - Desember seluas 1.482 ha.
Kemudian untuk produktivitasnya, pada subround Januari - April sebesar 25,67 kuintal per ha, subround Mei - Agustus sebanyak 25,85 kuintal per ha, dan subround September - Desember turun menjadi 23,19 kuintal ha.
Selanjutnya ditinjau dari sisi produksi, maka dalam subround Januari - April produksinya mencapai 1.977 ton jagung pipilan kering, subround Mei - Agustus naik menjadi 2.115 ton pipilan kering, dan subround September - Desember kembali naik sebanyak 3.437 ton pipilan kering. (*)
Produksi Jagung Kaltim Turun 24,26 Persen
Jumat, 5 Juli 2013 11:13 WIB