Samarinda (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim mengirim 60 orang perangkat desa dan Badan Musyawarah Desa (BPD) untuk mengikuti pelatihan di Balai Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri,Yogyakarta.
“Kami berterima kasih kepada Kepala Balai Pemdes atas kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas SDM para perangkat desa dan BPD Kaltim,” kata Kepala DPMPD Kaltim, Syirajuddin di Samarinda, Senin.
Ia mengatakan, pelatihan tersebut berlangsung selama lima hari, guna meningkatkan profesionalisme para perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa.
Kasmawati Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan (Pemdeskel) DPMPD Kaltim secara terpisah menyatakan, pelatihan tersebut diprioritaskan bagi Desa dengan status sangat tertinggal dan tertinggal.
Meski demikian ada juga yang statusnya berkembang, seperti dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang memang tidak memiliki desa dengan status tertinggal.
Menurutnya peserta pelatihan diasramakan, hal tersebut semata-mata agar peserta fokus dalam proses pembelajaran dan meminimalkan resiko gangguan, karena tempatnya bukan di Kota Yogyakarta, tetapi di Kabupaten Sleman, yang relatif sepi.
Sementara, Widyaiswara Ahli Utama dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim Jauhar Efendi salah satu penyaji materi pada pelatihan tersebut memberikan apresiasi yang tinggi kepada DPMPD Kaltim.
“Program pelatihan ini merupakan pengejawantahan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim,” katanya.
Jauhar menjelaskan banyak ilmu yang diberikan kepada peserta, baik yang berasal dari Balai Pemdes, DPMPD, UGM, BPSDM, maupun para praktisi yang bergerak di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Lanjutnya setelah peserta pelatihan peningkatan profesionalisme aparatur desa dan BPD peserta juga mengikuti pelatihan studi komparasi ke Kalurahan Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.
“Kalurahan Guwosari merupakan desa juara pertama lomba desa tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yoyakarta. Bahkan, waktu diadakan studi komparasi, Kalurahan Guwosari sedang kedatangan Tim Penilai Lomba Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari Provinsi Yogyakarta, mewakili Kabupaten Bantul,” kata Jauhar.