Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Kebutuhan listrik Kampung Payung-Payung di lokasi Bandara Maratua dibangun, bakal dipasok melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Beberapa perkampungan yang masih belum terjangkau oleh Pembangkit Listrik tenaga Uap(PLTU) menjadi garapan proyek prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk segera diwujudkan dengan terus berupaya mendapatkan dukungan dari Pemerintah Propinsi (Pemprop) maupun Pemerintah Pusat (Pempus), " papar Kepala Dinas Pertambangan dan Energy (Distamben) Berau Fattah Hidayat, Minggu
Disebutkan, Kecamatan Maratua khususnya untuk daerah yang berpotensi wisata dan juga bakal dijadikan wilayah pertahanan keamanan karena merupakan pulau terluar yang sangat dekat dengan perbatasan antar Negara Malaysia dan Fhilipina.
"Jadi solusi kelistrikan di Payung-Payung itu merupakan dukungan dari Pempus dengan mengkucurkan dana tidak sedikit mencapai Rp 10 sampai Rp 15 milyar per PLTS, " ungkapnya.
Hal itu terjadi karena PLTS yang akan dibangun memiliki daya tinggi dan itu sebabnya dari empat kampung diusulkan untuk bisa dibantu Pempus. Untuk 2013, hanya 1 Kampung dipenuhi yakni Payung-Payung.
Sementara tiga kampung lainnya seperti Teluk Alulu, Long Laay dan Long Beliu menunggu bantuan Pempus tahun selanjutnya. Mudah-mudahan bisa dapat bantuan sekaligus dalam setahun anggaran.
Terlebih lagi tambahnya, saat ini Kecamatan Maratua khususnya Kampung Payung-Payung sudah dibangunkan Bandara perintis dengan panjang landasan sekitar 1.200 meter dan akan terus ditingkatkan untuk kebutuhan komersil guna peningkatan pariwisata serta bakal dijadikan daerah pertahanan keamanan.
Sehingga menurut Fatah sangat wajar apabila Pempus dari 4 Kampung diusulkan Payung-Payung Kecamatan Maratua masuk dalam kelas prioritas utama dilengkapi kebutuhan energy listriknya pada tahun 2013 ini.
Beberapa Kecamatan lain menyikapi masalah kelistrikannya telah dihubungkan langsung dengan Perusahaan swasta yang beroperasi didaerahnya oleh Pemkab Berau seperti Kecamatan Talisayan. Namun berhubung Pulau Maratua tidak memiliki potensi tersebut maka dicarikan solusi dengan membangunkan pembangkit listrik sesuai potensi dimiliki daerah tersebut.
"Yang sedang dijajaki sekarang ini adalah kesiapan masyarakat Kampung setempat untuk bisa mendukung kebutuhan lahan guna membangun rumah tempat batrei penampung tenaga surya itu. Jadi dalam hal ini untuk bangunan ditempatkannya batrei penampung tenaga surya itu dibiayai pemerintah.
Hanya kebutuhan lahannya saja yang diharapkan masyarakat bisa menyiapkan sehingga apa yang menjadi solusi kelistrikan diberikan terhadap kampung Payung-Payung berjalan sesuai rencana. Dan kelak setelah selesai dibangun bisa dinikmati masyarakat 24 jam penuh.
"Himbauan kami hanyalah berharap asset yang ada bisa dijaga dan dipelihara sebaik mungkin supaya bermanfaat tidak ada kendala dalam operasionalnya," katanya. (*)
Listrik Kampung Payung-Payung Tanjung Redeb Gunakan PLTS
Minggu, 3 Maret 2013 15:02 WIB